Ini langkah terakhir yang dilakukan pemerintah negara bagian New South Wales, setelah Perdana Menteri Scott Morrison memerintahkan masyarakat tak menghadiri pertemuan dan demonstrasi serupa di Melbourne dan beberapa kota lainnya.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat 5 Juni 2020, polisi NSW awalnya menyetujui protes ini dilangsungkan. Namun, syarat yang diajukan adalah harus kurang dari 500 peserta.
Sayangnya, panitia aksi berharap ribuan peserta akan menghadiri demonstrasi itu.
"Pemerintah New South Wales tidak akan pernah memberikan lampu hijau kepada ribuan orang yang secara terang-terangan mengabaikan perintah kesehatan," tutur pemimpin NSW Gladys Berejiklian.
Mahkamah Agung NSW akan mengadili masalah ini pada Jumat sore waktu setempat.
Sebelumnya, Morrison mengatakan bahwa orang harus menemukan cara lain mengekspresikan kemarahan mereka atas kematian George Floyd, warga kulit hitam Amerika Serikat yang meninggal di tangan polisi.
"Imbauan kesehatan sangat jelas, bukan ide yang baik untuk pergi," katanya.
"Mari kita temukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan sentimen ini. Mari kita laksanakan kebebasan kita secara bertanggung jawab," imbuh Morrison.
Protes serupa di Melbourne masih dijadwalkan akan berlangsung dengan persetujuan polisi negara bagian. Padahal, pemimpin negara bagian Victoria, Daniel Andrews mendesak masyarakat tidak hadir.
Protes kematian Floyd tak hanya terjadi di Amerika Serikat saja, tapi juga ke seluruh dunia. Floyd dianggap sebagai simbol untuk menyuarakan antirasisme di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
