"Identifikasi dalam beberapa kasus masih tertunda," ucap Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan, Lee Sang-Min, Minggu, 30 Oktober 2022.
"Ada beberapa korban yang masih berusia di bawah 17 tahun atau berstatus warga negara asing," sambungnya, dikutip dari laman CNN.
Selama ini, Korea Selatan mengeluarkan kartu identitas nasional bagi siapa pun yang berusia di atas 17 tahun. Kartu identitas tersebut berguna untuk berbagai keperluan, terutama dalam proses identifikasi.
Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Yoon Suk-yeol berjanji akan terus menyalurkan semua dukungan dan bantuan yang dibutuhkan keluarga korban tewas maupun luka.
"Kami akan mengoperasikan sebuah tim pendukung pemakaman dan juga merespons penuh terhadap perawatan korban luka," sebut Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo.
"Pemerintah juga akan berkonsultasi secara aktif dengan kantor-kantor diplomatik untuk memastikan tidak adanya kekurangan dukungan," sambung dia, merujuk pada adanya 19 warga negara asing yang menjadi korban tewas tragedi Itaewon.
"Negara kami memiliki rekam jejak dalam mengatasi bencana dengan persatuan seluruh warga," tutur Han.
"Saya meminta semua orang untuk bersatu, sehingga kita semua bisa mengatasi rasa sedih ini dan bangkit kembali," pungkasnya.
Hari ini, Presiden Yoon telah mengunjungi langsung lokasi tragedi Itaewon. Ia juga telah mendeklarasikan masa berkabung nasional hingga penyelidikan tragedi Itaewon berakhir. Beberapa media melaporkan bahwa masa berkabung akan berlangsung hingga 5 November mendatang.
Baca: 2 WNI Jadi Korban Luka Tragedi Itaewon
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
