Otoritas Tiongkok mencatat hampir 13.000 tambahan kematian akibat Covid-19 dalam periode antara 13 dan 19 Januari.
Antrean warga membentang sekitar satu kilometer di luar Kuil Lama di Beijing. Warga beramai-ramai datang ke sana untuk melayangkan doa. Kuil ikonik tersebut telah berulang kali ditutup sejak awal pandemi di akhir 2019.
Berhasil masuk ke area kuil, seorang warga Beijing berharap tahun kelinci dapat membawa kesehatan bagi semua orang.
"Saya pikir gelombang pandemi ini sudah hilang," kata wanita berusia 57 tahun itu, yang hanya menyebutkan nama belakangnya, Fang.
"Selama ini saya belum pernah tertular (Covid-19), tetapi suami saya dan semua orang di keluarga saya tertular. Saya masih menganggap penting untuk melindungi diri sendiri," sambungnya, dilansir dari Asia One, Senin, 23 Januari 2023.
Pembaruan informasi mengenai angka kematian ini, disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, disampaikan di tengah keraguan komunitas global atas transparansi data Beijing mengenai situasi Covid-19.
Angka kematian ini juga dilaporkan di saat sejumlah pakar Tiongkok mengatakan bahwa gelombang infeksi Covid-19 di seantero negeri telah melewati puncaknya.
Pada 14 Januari lalu, Tiongkok melaporkan hampir 60.000 kematian terkait Covid-19 di rumah sakit antara tanggal 8 Desember 2022 dan 12 Januari 2023, peningkatan besar dari 5.000 lebih kematian yang dilaporkan sebelumnya selama seluruh periode pandemi sejak akhir 2019.
Beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang akan meninggal akibat Covid-19 di China sepanjang 2023 ini. Perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, memperkirakan angka kematian akibat Covid-19 di Tiongkok dapat mencapai 36.000 per hari pekan ini.
Baca juga: Covid-19 Mereda, Turis Tiongkok Mulai Serbu Thailand
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
