Larangan semacam itu berlaku di beberapa negara bagian India, mendorong berkembangnya pasar gelap untuk alkohol murah. Biasanya, alkohol tersebut dibuat di tempat penyulingan jalanan yang tidak diatur, dan membunuh ratusan orang setiap tahun.
Dalam insiden terbaru, pria di distrik Saran mulai muntah pada Selasa lalu, sebelum kondisinya memburuk. Sebanyak tiga orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dan lainnya meninggal saat dirawat pada Rabu dan Kamis.
Laporan media lokal menyebutkan, jumlah korban menjadi 31 orang.
Kepala rumah sakit Sagar Dulal Sinha mengatakan, sejauh ini telah dilakukan 22 pemeriksaan post-mortem. Petugas polisi senior Santosh Kumar menuturkan, pihak berwenang telah menindak toko alkohol ilegal di daerah tersebut.
"Kami telah menangkap lebih dari selusin pedagang minuman keras dan menahan beberapa lainnya," kata Kumar kepada AFP, Kamis, 15 Desember 2022.
Dari perkiraan lima miliar liter alkohol yang diminum setiap tahun di negara itu, sekitar 40 persen diproduksi secara ilegal. Hal ini dikutip menurut International Spirits and Wine Association of India.
Minuman keras ilegal sering dibubuhi metanol untuk meningkatkan potensinya. Jika tertelan, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati dan kematian.
Pada Juli lalu, 42 orang tewas di negara bagian barat Gujarat setelah meminum minuman keras 'bajakan'. Dan tahun lalu, sekitar 100 orang tewas di negara bagian Punjab utara dalam insiden serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News