"Cuaca sangat buruk, tapi kami dapat membawa tim ke lokasi kecelakaan. Tidak ada penerbangan lain yang memungkinkan," kata Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Deo Chandra Lal, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 30 Mei 2022.
Ada 19 penumpang dan tiga kru di dalam pesawat Twin Otter itu, yang dioperasikan maskapai Tara Air. Pesawat itu dinyatakan hilang pada hari Minggu kemarin.
Penumpang di dalam pesawat termasuk empat warga India, dua asal Jerman, dan 16 warga Nepal.
Pesawat itu lepas landas dari kota wisata Pokhara pada pukul 09:55 waktu setempat hari Minggu kemarin. Pesawat diketahui menuju Jomsom, sebuah situs ziarah pouler di Pokhara.
Penerbangan terjadwal berlangsung 20 menit, namun kehilangan kontak dengan menara bandara. Pesawat jatuh di area ngarai sungai yang dalam. Penyebab pasti jatuhnya pesawat belum diketahui.
Cuaca dan kegelapan telah menghentikan pencarian di malam hari, tetapi sebuah helikopter militer dan milik pribadi melanjutkan pencarian pada Senin pagi.
Narayan Silwan, juru bicara tentara, kemudian mengunggah gambar di Twitter, memperlihatkan nomor ekor pesawat dan bagian lainnya yang berserakan di tepi gunung. Ia mengidentifikasi lokasi kecelakaan sebagai Sanosware di Thasang-2.
Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, memiliki catatan buruk dalam kecelakaan udara. Cuacanya dapat berubah secara tiba-tiba, dan landasan terbang biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.
Pada awal 2018, penerbangan US-Bangla Airlines dari Dhaka ke Kathmandu jatuh saat mendarat dan terbakar, menewaskan 51 dari 71 orang di dalamnya.
Baca: Lokasi Pesawat yang Hilang Kontak di Nepal Ditemukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
