Namun, bunga langsung layu untuk tahun ini hanya beberapa minggu setelah mekar. "Seluruh hutan kering, lumutnya juga kering," ujar peternak madu, Ewan Stephens, dalam program Newsline di Metro TV, Selasa 8, Maret 2022.
Keluarga Stephens merupakan keluarga yang pertama kali membuat madu di hutan hujan sejak 90 tahun lalu. Biasanya, hujan turun di daerah ini setiap bulannya saat musim panas datang. Namun, hujan tidak turun untuk tahun ini.
Lebih dari 1.200 sarang lebah yang tersebar di sekitar hutan Tasmania dan Taman Nasional sebagian besar bergantung pada pohon leatherwood. Badan Kehutanan Tasmania memiliki kesepakatan dengan beekeeper atau peternak lebah untuk memastikan kawasan leatherwood tetap terlindungi.
“Sejak tahun 1960-an kami telah kehilangan sekitar 80 persen sumber daya leatherwood di Tasmania. Perubahan iklim berdampak besar pada leatherwood,” ujar Badan Kehutanan Tasmania, Rebecca Campbell
Bukan hanya produksi madu yang bermasalah, namun tanaman pangan yang mengandalkan lebah untuk penyerbukan juga bermasalah. Hujan yang sempat turun sebelum natal tahun lalu, cukup untuk membuat sarang lebah tetap hidup. Namun, meski produk madu berkurang, keluarga Stephens tetap optimis dalam pembuatan madu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
