Pada 12-14 Juli, KBRI Islamabad bekerja sama dengan Ecommerce Gateway Pakistan menggelar "Indonesia-Pakistan B to B Hybrid Meeting" di kota Lahore. Sebanyak 10 perusahaan UKM mengikuti B2B meeting hybrid tersebut yaitu, CV Tri Anom Agrotektur, PT. Hapole Otniel Internasional, PT. Karawang Kreatif Mulia, Ultra Sakti Indonesia, PT. Kino Indonesia, PT. Global Portal Nusantara, CV Horizon Bintang Persada, PT. Indo Ekspor Nusantara, PT. Asrii Berkah Mandiri, dan Crovory Spices & Herbs.
"Meskipun pandemi berdampak pada pelemahan ekonomi hampir di semua sektor, namun transformasi digital telah menciptakan nuansa promosi produk Indonesia ke luar negeri lebih efesien dan tidak kalah memikat minat pembeli," tutur Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Adam M. Tugio, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Jumat, 16 Juli 2021.
Pertemuan B2B dilakukan secara hibrida, di mana para pembeli asal Pakistan dan eksportir Indonesia hadir dalam satu ruang virtual yang disediakan KBRI. Kegiatan ini telah memantik potensi transaksi sebesar Rp70 miliar.
"Gencarnya KBRI Islamabad mempromosikan produk UMKM Indonesia, baik pada Virtual Expo 5 April 2021 lalu dan B2 B Hybrid Meeting kali, ini telah mengubah pandangan pebisnis Pakistan terkait potensi besar Indonesia sebagai alternatif sumber impor yang dibutuhkan Pakistan," ujar Uzair Nizam dari Ecommerce Gateway Pakistan.
Ecommerce Gateway Pakistan berpengalaman sebagai mediator business matching dan memiliki jejaring kepada calon pembeli, distributor, dan importir terbesar Pakistan serta memiliki cukup pengalaman dalam mengatur business matching dengan perwakilan asing di Pakistan.
Pada acara yang dibatasi sekitar 100 pelaku bisnis itu, KBRI Islamabad juga meresmikan portal perdagangan digital Indonesia-Pakistan. Portal digital ini merupakan salah satu sarana yang tepat di era pandemi untuk memulihkan ekonomi nasional kedua negara.
Diharapkan masyarakat bisnis Indonesia dan Pakistan dapat mengakses portal digital tersebut untuk memperoleh informasi dan proses layanan yang diperlukan, termasuk inquiry bisnis, pariwisata, sektor ekspor dan impor, serta berbagai potensi dagang yang mutualis bagi kedua negara.
"Meskipun dalam neraca perdagangan bilateral tahun 2020, Indonesia menikmati surplus USD2,1 miliar, hal tersebut masih didominasi oleh ekspor minyak sawit (76%), sehingga upaya mendiversifikasi produk ekspor ke Pakistan perlu terus digencarkan melalui berbagai cara salah satunya B2B meeting secara hibrida ini," lanjut Dubes Adam.
Baca: Kemendag Perkuat Promosi Perdagangan di Pakistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News