Sekitar 20 hingga 30 tentara Korea Utara, yang terpantau sedang melakukan pekerjaan konstruksi di sisi utara perbatasan, sempat melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan pada Selasa pagi sekitar pukul 08:30 pagi waktu setempat, ucap Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Disebutkan bahwa tentara Korea Utara mundur setelah Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan, dan militer Korea Selatan tidak melihat adanya aktivitas mencurigakan setelah itu.
Melansir dari ABC, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan tidak yakin jika sejumlah tentara Korea Utara itu memasuki perbatasan dengan sengaja. Korea Utara juga tidak membalas tembakan peringatan.
"Militer Korea Selatan memantau dengan saksama aktivitas militer Korea Utara di area garis depan serta bekerja sama erat dengan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
"Tentara Korea Utara juga menderita banyak korban saat bertugas akibat ledakan ranjau darat di zona demiliterisasi," sambungnya kepada awak media.
Militer Korea Utara telah melakukan berbagai kegiatan di sepanjang garis depan perbatasan, termasuk mengerahkan tentara dan menanam ranjau darat. Kegiatan tersebut tampaknya menjadi bagian dari upaya memperketat kontrol perbatasan dan mencegah warga Korea Utara untuk membelot ke Selatan.
Kedua Korea secara teknis masih berperang karena konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. DMZ dan garis kendali yang membagi semenanjung Korea menjadi salah satu tempat di dunia yang paling banyak terdapat ranjau darat.
Baca juga: Tentara Korut Lintasi Perbatasan, Korsel Lepaskan Tembakan Peringatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
