Menurut keterangan beberapa sumber dan saksi mata kepada media Anadolu Agency, Senin 27 Juli 2020, pasukan keamanan Irak menggunakan peluru tajam saat merespons aksi protes massa di Lapangan Tahrir di jantung kota Baghdad.
Selain menewaskan dua orang, bentrokan di sekitar Lapangan Tahrir juga melukai sejumlah demonstran lainnya.
Beberapa pedemo menyiarkan langsung bentrokan melalui telepon genggam. Sebagian dari mereka mengklaim, ambulans yang hendak membawa korban luka sempat dihalangi-halangi pasukan keamanan.
Sejumlah aktivis di media sosial mendesak Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi untuk segera mengambil tindakan atas tindakan represif polisi di Baghdad. Sejauh ini, Pemerintah Irak belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Gelombang protes terbaru di Baghdad dipicu kekesalan warga seputar isu jaringan listrik dan pemberantasan korupsi.
Demonstrasi berlangsung saat terjadinya rangkaian serangan roket yang juga menghantam wilayah ibu kota Irak. Serangan demi serangan terjadi hampir setiap pekan di Irak, tak terkecuali Baghdad.
Salah satu serangan terbaru terjadi pada 19 Juli, saat dua roket jatuh di dekat Kedutaan Besar AS yang berlokasi di Green Zone, Baghdad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
