"Pekan kemarin, staf tersebut sempat masuk ke gedung parlemen," kata juru bicara Bandt, dikutip dari The Straits Times, Minggu, 5 Desember 2021.
Bandt, yang juga telah menjalani vaksinasi Covid-19, dinyatakan negatif Covid-19 usai menjalani tes. Beberapa staf lainnya dari Bandt juga tidak terinfeksi virus tersebut.
"Karena adanya satu hasil positif Covid-19, para pejabat memutuskan untuk menutup gedung parlemen hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar keterangan dari Departemen Layanan Parlemen Australia.
Otoritas kesehatan Australia mengaku tengah memeriksa siapa-siapa saja yang merupakan kontak dekat staf tersebut. Penelusuran kontak juga tengah dilakukan untuk menentukan ada tidaknya penularan di level komunitas masyarakat.
Australian Capital Territory, rumah bagi ibu kota Canberra, mencatat enam kasus baru Covid-19 pada Sabtu kemarin. Sementara di New South Wales, tambahan kasus harian Covid-19 mencapai 286, dan di Victoria 980.
Penutupan gedung parlemen Australia dilakukan di tengah ancaman varian baru Covid-19, Omicron. Varian yang terdeteksi kali pertama di Afrika Selatan itu telah dinyatakan sebagai "variant of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Omicron kini telah terdeteksi di sejumlah negara, termasuk Australia. Hingga Sabtu kemarin, Negeri Kanguru telah mencatat total 13 kasus varian Omicron.
Baca: Varian Omicron Diduga Sudah Menyebar di Australia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
