Kepala IOM untuk Papua Nugini, Serhan Aktoprak, menyebutkan bahwa revisi estimasi jumlah korban tewas didasarkan pada perhitungan pejabat desa Yambali dan provinsi Enga.
Mengutip dari Toronto Star, disebutkan bahwa lebih dari 150 rumah di area terdampak telah terkubur tanah longsor pada Jumat lalu. Perkiraan sebelumnya adalah 60 rumah.
"Mereka memperkirakan lebih dari 670 orang berada di bawah tanah saat ini," kata Aktoprak.
Pejabat lokal awalnya menyebutkan jumlah korban tewas pada hari Jumat kemarin mencapai 100 orang atau lebih. Hanya lima mayat dan satu kaki dari korban keenam yang ditemukan hingga hari Minggu ini.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri turut bersimpati atas musibah tanah longsor di Papua Nugini yang dikabarkan mengubur ratusan orang di provinsi Enga pada Jumat kemarin.
Otoritas setempat khawatir banyak dari mereka yang terkubur sudah meninggal dunia atau mengalami luka berat.
Tanah longsor telah memblokir akses jalan raya, menjadikan helikopter satu-satunya cara untuk mencapai area terdampak tanah longsor di Papua Nugini.
Rekaman media sosial yang diunggah oleh warga desa Ninga Role menunjukkan orang-orang memanjat batu, menumbangkan pohon, dan gundukan tanah untuk mencari korban. Wanita terdengar menangis di latar belakang.
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan para pejabat bencana, Angkatan Pertahanan dan Departemen Pekerjaan dan Jalan Raya sedang membantu upaya bantuan dan pemulihan.
Baca juga: Indonesia Sampaikan Simpati untuk Ratusan Korban Longsor di Papua Nugini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
