Berita itu membuat sakit kepala bagi Suga, terutama setelah peringkat popularitasnya telah jatuh karena ketidakpuasannya terhadap penanganan pandemi virus korona. Kritikus menilai Suga terlalu lamban dan tidak konsisten.
"Saya sangat menyesal bahwa ini terjadi ketika kami meminta orang untuk tidak makan di luar setelah jam 8 malam dan untuk menghindari acara yang tidak penting dan tidak mendesak," kata Suga kepada parlemen, seperti dikutip AFP, Rabu 27 Januari 2021.
"Setiap anggota parlemen harus berperilaku untuk mendapatkan pemahaman publik,” tegasnya.
Jepang bulan ini mengeluarkan status keadaan darurat di Tokyo dan daerah lain untuk menjinakkan peningkatan tajam kasus covid-19. Tindakan tersebut mencakup permintaan agar restoran dan bar tutup pada jam 8.00 malam meskipun saat ini tidak ada hukuman untuk ketidakpatuhan.
Sementara anggota parlemen yang melanggar aturan, mengakui kesalahannya. “Perilaku saya ceroboh saat kami meminta orang untuk bersabar," kata Jun Matsumoto, anggota parlemen senior dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, kepada wartawan.
Matsumoto berbicara setelah majalah Daily Shincho melaporkan bahwa dia telah mengunjungi dua klub malam di distrik Ginza yang mewah di Tokyo setelah makan di sebuah restoran Italia Senin lalu.
Kiyohiko Toyama, seorang anggota parlemen dari mitra junior koalisi Komeito, juga meminta maaf setelah tabloid Shukan Bunshun melaporkan bahwa dia telah mengunjungi klub malam kelas atas di Ginza hingga Jumat malam lalu.
Warga Jepang menumpahkan kemarahannya melalui Twitter menyuarakan rasa frustrasinya atas tindakan para anggota parlemen itu.
"Ini hanya masalah waktu sebelum kemarahan publik meledak. Saya tidak ingin pembayaran denda tunai sebesar 100.000 yen (atau sekitar Rp13,5 juta) , saya ingin mereka berhenti!" Tulis seorang warga.
“Mereka benar-benar bodoh. Apa mereka tidak memikirkan apa yang mereka lakukan dan bagaimana publik melihatnya? Jika tidak, mereka tidak memenuhi syarat untuk mewakili publik,” sahut yang lain.
Jepang dihadapkan pada gelombang baru virus covid-19. Status darurat yang diterapkan hingga 7 Februari mendatang diperkirakan akan diperpanjang.
Johns Hopkins University pada 27 Januari 2021 menyebutkan jumlah kasus positif covid-19 di Negeri Sakura menyentuh 372.573 orang. Sementara korban meninggal akibat penyakit ini mencapai 5.298 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News