Hari Minggu kemarin, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan bahwa sebuah jet Tiongkok telah melakukan manuver yang membahayakan pesawat Australia beserta para krunya.
Satu hari berselang, Tiongkok membahas pernyataan Australia dengan menegaskan bahwa Beijing "tidak akan membiarkan negara lain melanggar kedaulatan dan keamanan Tiongkok dengan bermodalkan alasan kebebasan bernavigasi."
"Tiongkok sekali lagi mendesak Australia untuk menghormati kepentingan keamanan nasional Tiongkok. Tolong bertindak dan berbicara dengan bijaksana untuk menghindari miskalkulasi yang dapat berujung pada konsekuensi serius," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian kepada awak media, dikutip dari AFP, Senin, 6 Juni 2022.
Selama ini Australia berpendapat bahwa melakukan penerbangan di Laut China Selatan merupakan hal yang biasa. Namun Tiongkok mempermasalahkannya, karena negara tersebut mengeklaim hampir keseluruhan Laut China Selatan sebagai wilayah mereka.
Sikap Tiongkok meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya, termasuk Australia.
Baca: Jet Tiongkok Disebut Telah Cegat Pesawat Australia di Laut China Selatan
Insiden terjadi tiga bulan usai Australia menuduh militer Tiongkok menembakkan sinar laser ke salah satu pesawat Australia di perairan utara Negeri Kanguru. Pemerintahan Australia kala itu menyebut insiden tersebut sebagai sebuah "intimidasi."
Senin ini, Zhao menegaskan bahwa militer Tiongkok selalu melakukan operasi secara "aman, profesional dan sesuai standar" aturan internasional.
Pekan kemarin, Kanada juga menuduh pilot Tiongkok hampir menyebabkan tabrakan udara di ruang udara internasional. Tiongkook menyebut bahwa pilot mereka telah melakukan tindakan profesional dalam merespons "perilaku provokatif" militer Kanada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
