Tabrakan antara sebuah kapal Rusia dan Jepang terjadi akhir bulan lalu di lepas pantai pulau Hokkaido.
"Seorang kru kapal Rusia dibawa ke Jepang seiring berjalannya investigasi. Kini ia telah resmi ditahan," ucap juru bicara kantor penjaga pantai Monbetsu di Hokkaido, dilansir dari laman Al Arabiya.
"Kami telah menahan awak kapal berusia 38 tahun asal Rusia atas tuduhan kematian yang diakibatkan keteledoran," sambungnya.
Peristiwa tabrakan bulan lalu terjadi saat kapal Rusia yang berbobot 662 ton berlayar menuju Monbetsu. Di tengah perjalanan, kapal itu menabrak kapal Jepang yang berukuran lebih kecil.
Dalam beberapa laporan, disebutkan bahwa salah satu faktor terjadinya tabrakan adalah karena adanya kabut tebal pada saat kejadian.
Tiga nelayan Jepang di kapal yang ditabrak itu meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka ringan. Beberapa hari setelahnya, penjaga pantai Rusia menahan 14 kru dari kapal penangkap ikan Jepang atas tuduhan menangkap kepiting secara "ilegal" di lepas pantai Pulau Sakhalin.
Rusia mengatakan kapal penangkap ikan Jepang itu berada di Zona Ekonomi Eksklusif Moskow. Sementara Jepang berkukuh kapal tersebut tidak pernah keluar dari perairan Negeri Sakura.
Jepang dan Rusia terlibat sengketa wilayah atas empat wilayah, yang disebut Moskow sebagai Kurils dan oleh Tokyo sebagai Teritori Utara. Sengketa ini membuat kedua negara hingga kini belum menandatangani perjanjian damai resmi sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Pada 2019, Rusia menahan 24 nelayan Jepang beserta kapal mereka atas tuduhan melampaui kuota menangkap gurita.
Baca: Rusia Mengaku Masih Sulit Bermitra dengan Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
