Trump memicu keributan di Selandia Baru ketika ia mengatakan bahwa negara Pasifik Selatan dengan penduduk lima juta orang itu berada dalam cengkraman lonjakan kasus covid-19 yang mengerikan. Padahal sebelumnya, Selandia Baru berhasil memberantas penyakit itu.
Pada Selasa, 18 Agustus 2020, tiga belas infeksi baru dikonfirmasi di Selandia Baru sehingga total infeksi di sana mencapai 1.293 kasus sejak pandemi dimulai. Selandia Baru kini memiliki 22 kasus kematian.
Angka tersebut jelas berbeda jauh dibandingkan Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 5,2 juta kasus infeksi dan 170 ribu kematian.
"Saya pikir siapapun yang mengikuti (isu) covid-19 dan penularannya secara global akan dengan mudah melihat bahwa sembilan kasus Selandia Baru dalam sehari tidak sebanding dengan puluhan ribu di Amerika Serikat," kata Ardern, dikutip dari Channel News Asia.
"Pada kenyataannya tidak sebanding dengan kebanyakan negara di dunia," jelasnya.
Ardern mengatakan negaranya masih menjadi salah satu dengan kinerja terbaik di dunia dalam hal covid-19. "Pekerja kami fokus untuk tetap seperti itu," ungkapnya.
Kepada pendukungnya di Minnesota, Trump mengatakan agar mereka melihat Selandia Baru yang terkesan 'pamer' terhadap AS karena telah memberantas covid-19.
"Mereka mengalahkannya, seperti kita menyelesaikan membaca halaman depan. Mereka ingin menunjukkan sesuatu kepada saya," seru Trump.
"Tapi lihat? Masalahnya adalah lonjakan besar di Selandia Baru dan Anda tahu itu mengerikan. Kami tidak ingin terjadi pada AS," tutur Trump.
Tingkat kematian Selandia Baru per 100 ribu orang sekitar 0,44 adalah salah satu yang terendah di dunia berkat penguncian ketat yang diberlakukan pada awal pandemi. AS memiliki angka kematian 5,21 per 100.000 dan itu adalah salah satu tertinggi di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
