Deputi Direktur Divisi Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Jepang Kaneko Kazuya, menegaskan, Negeri Sakura ingin menumbuhkan hubungan bilateral yang saling menghormati. Tidak hanya itu, Kaneko juga memandang penting peran Indonesia di ASEAN.
Ada tiga pilar yang menjadi perhatian Kaneko antara lain:
-Mengutamakan kedaulatan hukum.
-Membangun konektivitas di sekitar ASEAN serta membangun sarana prasana terkait laut yang berkualitas.
-Meningkatkan kapasitas penegakan hukum di laut.
“ASEAN memiliki peran dominan dalam melakukan kerja sama komunitas. Jika bersaing dengan negara-negara maju, stabilitas ASEAN makin luntur. Kekompakan internal sudah mulai luntur akibat isu eksternal, salah satunya karena persaingan dengan ekonomi maju,” ujar Kaneko, saat ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri Jepang, Kamis 16 Februari 2023.
Mengingkatkan doktrin Fukuda yang diambil dari mantan Perdana Menteri Takeo Fukuda pada 1977 bahwa Jepang tidak akan menggunakan kekuatan militer dalam melakukan hubungan dengan ASEAN, Indonesia ataupun negara lain.
Kemudian, Jepang menurut Fukuda, akan membangun hubungan dari hati ke hati dengan Indonesia.
“ASEAN dan Jepang adalah rekan setara,” sebut Kaneko menjelaskan doktrin Fukuda.
Kaneko Kazuya menjelaskan peran ASEAN dan Indonesia di dunia Internasional. Foto: Medcom.id
Bagi Kaneko sendiri, dirinya memiliki harapan besar antara hubungan Indonesia dengan di masa mendatang. Satu hal utama adalah menumbuhkan hubungan bilateral yang saling menghormati.
“Jepang berharap dapat memperkuat kerja sama di bidang keamanan, maritim, selain pembangunan ekonomi. Indonesia saat ini memiliki perang sangat penting tidak hanya di ASEAN tetapi dunia internasional,” ucapnya.
“Banyak sekali keterlibatan Indonesia di dunia internasional, seperti halnya di G20,” imbuhnya.
Selain itu, Kaneko juga berharap dapat memiliki kemungkinan mengubah kerja sama ekonomi dengan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah. Termasuk juga mempromosikan kerja sama people-to-people terutama pada generasi muda.
“Kami akan bekerja erat untuk mengatasi berbagai isu regional dan global. Seperti halnya melihat bagaimana situasi krisis di Myanmar,” tuturnya saat memberikan pidato kepada peserta program Jenesys 2022 dari Kemenlu Jepang.
Satu hal yang diangkat oleh Kaneko adalah para jurnalis yang bertemu dengannya di kantor Kemenlu Jepang. Menurutnya jurnalis memegang peran penting untuk mengubah opini publik.
Bagi pria yang pernah bertugas di Kedutaan Besar Jepang di Indonesia itu, setiap produk jurnalistik harus diperlakukan hati-hati karena bisa membawa perubahan positif atau justru melukai pihak lain.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
