Kementerian Pertahanan mencatatkan rekor 5,34 triliun yen atau sekitar Rp730 triliun untuk tahun ini mulai April naik 1,1 persen dari anggaran sebelumnya. Dengan mayoritas pendukung PM Suga di parlemen, penetapan anggaran sudah pasti lolos.
Suga melanjutkan ekspansi militer kontroversial yang dilakukan oleh pendahulunya, Shinzo Abe, untuk memberi pasukan Jepang pesawat, rudal, dan kapal induk baru dengan jangkauan dan potensi yang lebih besar untuk melawan musuh potensial termasuk negara tetangga, Tiongkok.
Sementara Tiongkok berencana untuk meningkatkan pengeluaran militernya 6,6 persen tahun ini, peningkatan terkecil dalam tiga dekade.
Jepang membeli rudal jarak jauh dan mempertimbangkan untuk mempersenjatai dan melatih militernya untuk menyerang sasaran darat yang jauh di Tiongkok, Korea Utara, dan bagian lain Asia.
“Perencanaan pembelian jet tempur yang pertama dalam tiga dekade, diperkirakan menelan biaya sekitar USD40 miliar (atau Rp566 triliun) dan siap pada 2030-an. Proyek yang akan dipimpin Mitsubishi Heavy Industries dengan bantuan Lockheed Martin itu mendapat anggaran baru USD706 juta (atau Rp9,9 triliun),” sebut laporan Channel News Asia, Senin 21 Desember 2020.
“Tidak hanya itu, Jepang juga akan menghabiskan USD323 juta (atau 4,5 triliun) untuk memulai pengembangan rudal anti-kapal jarak jauh untuk mempertahankan rantai pulau Okinawa di barat daya,” imbuh laporan itu.
Pembelian besar lainnya termasuk USD628 juta atau sekitar 8,8 triliun untuk enam pesawat tempur siluman Lockheed F-35, termasuk dua varian short-takeoff and vertical-landing (STOVL) B yang akan beroperasi dari kapal induk yang dikonversi.
Militer juga akan mendapatkan USD912 juta untuk membangun dua kapal perang kompak yang dapat beroperasi dengan lebih sedikit pelaut daripada kapal perusak konvensional. Teknologi ini mengurangi tekanan pada angkatan laut yang berjuang untuk menemukan rekrutan dalam populasi yang menua.
Jepang juga menginginkan dua kapal perang baru untuk membawa radar pertahanan udara dan rudal balistik Aegis baru yang kuat yang memiliki jangkauan tiga kali lipat dari model lama. Pemerintah belum memperkirakan biaya rencana tersebut, yang menggantikan proyek yang dibatalkan pada Juni untuk membangun dua stasiun darat rudal Aegis Ashore.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News