Sekitar 3,5 juta warga Beijing mengikuti tes massal perdana hari ini. Sekitar 10.000 kontak dekat dari pelanggan Heaven Supermarket Bar telah diidentifikasi, dan bangunan tempat tinggal mereka dikunci.
Kasus baru Covid-19 di Beijing terkait klaster Heaven Supermarket Bar tercatat hampir mencapai 200. Bar ini dibuka kembali pekan kemarin setelah pembatasan Covid-19 di Beijing dilonggarkan.
Wabah terbaru ini menyoroti betapa sulitnya bagi Tiongkok dalam menerapkan "Nol-Covid." Munculnya kembali infeksi Covid-19 ini juga meningkatkan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Tiongkok belum lama ini terbebas dari penguncian (lockdown) di kota Shanghai yang berlaku selama dua bulan. Lockdown tersebut sempat berpengaruh terhadap rantai pasokan global.
Layanan makan di tempat untuk restoran di Beijing telah dibuka kembali pada 6 Juni, setelah lebih dari sebulan terkena berbagai pembatasan Covid-19.
Namun karena kemunculan wabah terbaru, banyak mal, pusat kebugaran, dan tempat-tempat lainnya di Beijing ditutup. Sebagian sistem transportasi umum kota juga ditangguhkan, dan jutaan warga diminta bekerja dari rumah.
"Kami harus melakukan tes setiap hari. Sedikit merepotkan, tetapi memang perlu," kata salah satu penduduk bermarga Cao yang menjalankan sebuah usaha dekat Heaven Supermarket Bar.
"Situasi ini sedikit merugikan bisnis kami yang turun sekitar 20-30 persen," sambungnya, seperti dilaporkan laman The Straits Times, Senin, 13 Juni 2022.
Karena adanya wabah terbaru, beberapa sekolah di distrik Chaoyang terpaksa ditutup walau sempat dijadwalkan untuk dibuka kembali.
Sejak pagi hari, antrean tes massal terlihat di sekitar beberapa lokasi di distrik Chaoyang. Panjang antrean ada yang mencapai 100 meter.
Penghalang logam besar telah dipasang di sekitar kompleks perumahan agar warga tidak bepergian. Beberapa orang dengan pakaian hazmat terlihat menyemprotkan disinfektan dan siap melakukan tes.
Baca: Beijing Umumkan Tiga Putaran Tes Massal Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
