“Afiliasi lokal ISIS berusaha untuk merusak hubungan antara Taliban dan negara-negara anggota di wilayah tersebut,” menurut laporan PBB, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 10 Februari 2023.
Laporan itu diperkirakan dibahas pada Kamis malam di Dewan Keamanan PBB di New York.
ISIS menjadi salah satu ancaman keamanan paling serius dari Taliban atas serangan berskala besar di daerah padat penduduk di Afghanistan. Mereka bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap kedutaan Rusia dan Pakistan, serta sebuah hotel di Kabul yang sering dikunjungi oleh warga negara Tiongkok.
Arab Saudi menutup kedutaannya di Kabul pada 2 Februari, karena ancaman yang baru-baru ini yang dibuat oleh kelompok militan tersebut. Sementara itu, Kedutaan Turki dan Qatar telah ditempatkan dalam siaga tinggi.
Meskipun Kedutaan Besar India di Kabul belum sepenuhnya beroperasi, kedutaan ini dibuka kembali pada tahun lalu untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan dari New Delhi kepada rakyat Afghanistan.
Ancaman tersebut menjadi kemunduran signifikan bagi Taliban dalam upaya membangun kembali hubungan internasional dan mendapatkan legitimasi untuk meningkatkan ekonominya. Menyusul pengambilalihan Taliban, hampir semua kedutaan Barat, termasuk Amerika Serikat, dipindahkan ke Qatar.
Berdasarkan Laporan PBB, kekuatan kelompok tersebut hingga saat ini mencapai 6.000 pasukan, dengan kubu-kubu pertahanan di Provinsi Kunar, Nangarhar, dan Nuristan timur Afghanistan, yang semuanya berbatasan dengan negara tetangga Pakistan.
Para militan itu disebut-sebut memiliki ambisi untuk melakukan operasi eksternal dengan akses ke berbagai sistem persenjataan, termasuk senjata kecil dan ringan yang berada di Timur Tengah, Afrika, dan Afghanistan. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
