Xi dan Erdogan bertemu di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan. Turki adalah mitra dialog SCO, yang didirikan pada 2001 dan terdiri dari Tiongkok, India, Pakistan, Rusia, dan beberapa negara bekas Soviet.
"Kedua belah pihak harus mengkonsolidasikan rasa saling percaya politik, menghormati kepentingan inti masing-masing dan mengkonsolidasikan landasan politik hubungan kerjasama strategis Tiongkok-Turki,” kata Xi, dikutip dari Malay Mail.
"Kita harus fokus pada kerja sama pembangunan (dan) memberikan peran penuh pada berbagai mekanisme kerja sama dan kekuatan masing-masing antara kedua negara," imbuhnya.
Baca juga: Ketemuan Sama Xi Jinping, Putin Jelaskan Soal Perang di Ukraina
Xi juga mendorong lebih banyak kerja sama dalam inisiatif perdagangan global Belt and Road, dan mengatakan kedua negara harus 'berkontribusi untuk menjaga rantai industri dan pasokan internasional, keamanan pangan dan energi'.
Hubungan Beijing dengan Ankara telah dibayangi oleh kritik internasional terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok terhadap Uyghur, minoritas Muslim berbahasa Turki di wilayah barat laut Xinjiang.
Meski demikian, pertemuan itu tidak menyebutkan Xinjiang atau Uighur.
Xi juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Ebrahim Raisi dari Iran di KTT keamanan regional, yang dihadiri pemimpin Tiongkok itu dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak awal pandemi virus korona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
