Sebanyak 1.500 burung puyuh di peternakan yan ada di kota Jaen dilaporkan mati mendadak. Menurut William, virus ini sama dengan yang menyerang peternakan unggas lokal pada 2017.
"Total 12.000 burung puyuh telah dimusnahkan dan dikuburkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Kami terus menangani situasi ini," tutur William dilansir dari Channel News Asia, Senin 16 Maret 2020.
Dia menambahkan pengawasan dilakukan sekitar radius 1 hingga 7 kilometer untuk memastikan penyakitnya belum berkembang di sekitar batas wilayah tersebut.
Pos pemeriksaan karantina hewan juga telah dibentuk. Ini berguna untuk membatasi pergerakan semua unggas hidup ke dan dari daerah karantina.
"Kami ingin menekankan bahwa in hanya satu kasus yang memengaruhi satu peternakan puyuh saja," imbuhnya.
Juru bicara teknis untuk flu burung Kementerian Pertanian Arlene Vytiaco mengatakan dugaan sementara ada kemungkinan penularan ke manusia melalui ekskresi dan sekresi.
"Kemungkinannya sangat tipis. Tingkat kematian juga nol," serunya.
Flu burung ini muncul di tengah wabah virus korona covid-19. Korona membuat ibu kota Manila di lockdown.
William mengatakan pemerintah akan melakukan penyelidikan dan pelacakan kontak untuk menentukan sumber infeksi. Hal ini guna menghindari penyebaran lebih luas dari virus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
