Ini merupakan bagian dari rencana Shanghai mencabut sepenuhnya kebijakan penguncian (lockdown) Covid-19 dan kembali hidup seperti biasa pada 1 Juni mendatang.
Dikutip dari The Straits Times, kota Shanghai yang berpenduduk 25 juta jiwa berencana mencabut lockdown pada Rabu pekan depan. Lockdown super ketat yang diberlakukan di Shanghai telah memukul perekonomian dan membuat banyak warganya mengalami berbagai kesulitan.
Kebijakan keras Tiongkok dalam mengatasi Covid-19 belakangan ini bertolak belakang dengan banyak negara di dunia, yang kini sudah mulai bergerak menuju skema "hidup bersama Covid-19."
Mulai Rabu pekan depan, Shanghai akan melonggarkan aturan tes Covid-19 bagi warga untuk memasuki area publik. Aturan baru ini diharapkan dapat kembali mendorong perekonomian Shanghai, kota terpadat di Tiongkok.
"Situasi epidemi terkini di kota kami terus membaik dan stabil," kata juru bicara pemerintah Shanghai, Yin Xin. Ia mengatakan strategi Shanghai saat ini adalah berfokus pada "pencegahan dan pengendalian yang dinormalisasi."
Nantinya, warga yang ingin memasuki ruang publik atau transportasi publik harus menunjukkan hasil tes negatif PCR dalam 3 hari terakhir, bukan 2 hari seperti sebelumnya.
Baca: Pekerja Pengantar Barang di Shanghai Pakai APD Saat Lockdown
Namun khusus untuk Pudong New Area, tempat berdirinya bandara terbesar Shanghai, akan beroperasi penuh mulai Senin besok. Plaza 66, sebuah mal besar di Shanghai pusat, sudah kembali dibuka hari ini.
Kini semakin banyak warga Shanghai yang diperbolehkan keluar dari tempat tinggal mereka, begitu juga dengan tempat-tempat usaha yang dipersilakan kembali beroperasi.
Shanghai membolehkan 240 institusi finansial untuk kembali beroperasi Rabu depan, menambah daftar dari 864 perusahaan sebelumnya. Angka tersebut merupakan bagian dari total perusaaan finansial di Shanghai yang jumlahnya berkisar 1.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
