Dikutip dari program Zona Bisnis di Metro TV, pemeringkatan paspor global tersebut dilakukan berdasarkan data dari International Air Transport Association (IATA). Peringkat itu mengukur banyaknya tujuan yang dapat diakses pemegang paspor tanpa visa.
Negara tetangga Indonesia itu, memungkinkan warga negaranya bisa melakukan perjalanan ke 192 destinasi dari 227 destinasi di seluruh dunia dengan bebas visa. Kontras dengan paspor Indonesia yang menduduki peringkat ke 69.
Pemegang paspor Indonesia hanya bebas visa untuk masuk ke 73 dari 227 tujuan di dunia.
Lantas apa saja hal yang bisa Indonesia pelajari dari keberhasilan Singapura itu?
Faktor 'penguat' paspor
Terdapat beberapa faktor yang menjadikan paspor dari suatu negara dikatakan memiliki paspor terkuat di antara paspor milik negara lain.Pertama, hubungan ekonomi negara tersebut dengan negara lain yang membebaskan visa. Pemberlakuan bebas visa sebuah negara ke negara lain menunjukkan jalinan hubungan diplomatik yang baik antara kedua negara tersebut dalam berbagai aspek.
Berbeda dengan negara dengan paspor yang lemah, negara tersebut cenderung sulit untuk leluasa mendapat akses bebas visa. Sebab, warga dari negara tersebut dinilai memiliki tingkat keamanan dan stabilitas negara.
Faktor lainnya adalah situasi penduduk pada negara pemegang paspor. Biasanya, negara dengan tingkat migrasi yang tinggi akan mendapat kemudahan dalam bebas visa. Alasannya, untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran lintas budaya. (Tasneem Khaliqa Israkhansa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
