Hujan deras juga membuat operasi penerbangan di ibu kota India tersendat.
New Delhi, yang sempat mengalami salah satu gelombang panas terburuk dalam sejarahnya awal bulan ini, dilanda hujan deras terbesar dalam beberapa dekade terakhir pada 28 Juni lalu. Kala itu, curah hujan dalam satu hari melampaui rata-rata New Delhi untuk seluruh bulan.
Guyuran hujan deras juga menyebabkan atap runtuh di salah satu dari tiga terminal bandara utama di New Delhi, mengganggu penerbangan domestik dan internasional. Hujan deras juga membanjiri terowongan bawah tanah, menyebabkan kemacetan lalu lintas besar-besaran, pemadaman listrik dan air di beberapa bagian New Delhi.
Hampir 60 penerbangan dibatalkan dari bandara utama New Delhi dalam 24 jam terakhir, menurut data dari platform pelacakan penerbangan Flightaware.
Operasional sebagian besar bandara berjalan normal pada hari Minggu ini. Mayoritas penerbangan dari terminal yang terkena dampak dialihkan ke dua terminal lainnya, kata seorang pejabat bandara.
Bandara New Delhi adalah salah satu bandara terbesar dan tersibuk di India.
Terminal 1, terminal yang sekarang ditutup, sebagian besar digunakan maskapai berbiaya rendah IndiGo, yang dioperasikan Interglobe Aviation, dan SpiceJet, dan saat ini memiliki kapasitas untuk menangani 40 juta penumpang setiap tahunnya.
Seorang juru bicara Indigo tidak mengomentari pembatalan penerbangan tersebut, dan seorang juru bicara SpiceJet belum menanggapi panggilan telepon.
Baca juga: Satu Tewas akibat Atap Runtuh di Bandara New Delhi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
