Protes kelompok anti-perubahan iklim, Rising Tide di Australia. Foto: Rising Tide
Protes kelompok anti-perubahan iklim, Rising Tide di Australia. Foto: Rising Tide

Lebih dari 109 Aktivis Ditangkap Polisi di Pelabuhan Batu Bara Australia

Medcom • 27 November 2023 19:20
Sydney:  Polisi Australia menangkap lebih dari 109 aktivis iklim yang melakukan blokade selama dua hari di pelabuhan batu bara terbesar di dunia. Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk melakukan perubahan terhadap iklim yang semakin memburuk.
 
Ratusan aktivis menggunakan kayak untuk memblokir jalur pelayaran pelabuhan Newcastle di Australia sebagai protes kelambanan iklim. Mereka mengklaim bahwa gangguan tersebut telah mencegah lebih dari setengah juta ton batu bara keluar dari negara tersebut.
 
Australia merupakan eksportir batu bara terbesar kedua di dunia dan mengandalkan bahan bakar fosil tersebut untuk kebutuhan listriknya sendiri. Terletak sekitar 170 kilometer dari Sydney, Pelabuhan Newcastle adalah terminal terpenting di negara ini untuk pengiriman batu bara.
 
Diperkirakan 3.000 orang dari seluruh Australia ikut serta dalam blokade akhir pekan selama 30 jam di jalur pelayaran yang telah disetujui oleh polisi.
 
Namun, puluhan pengunjuk rasa tetap bertahan di perairan setelah batas waktu protes berakhir  dan memicu 109 penangkapan, termasuk lima anak di bawah umur yang kemudian dibebaskan.
 
"Saya melakukan ini untuk cucu-cucu saya dan generasi mendatang," kata Alan Stuart, dilansir dari BBC, Senin, 27 November 2023.
 
104 orang didakwa atas penolakan mereka untuk meninggalkan alur pelabuhan, menurut pernyataan dari kepolisian New South Wales.
 
"Saya sangat menyesal karena mereka harus menanggung akibat dari kelambanan kita. Jadi, saya rasa sudah menjadi kewajiban saya untuk melakukan apa yang saya bisa," tambah Stuart.
 
Aksi ini berlangsung hanya beberapa hari menjelang  penyelenggaraan konferensi perubahan iklim global tahunan COP28 pada Kamis mendatang.
 
Dilansir dari Rising Tide di laporkan bahwa mereka ingin pemerintah Anthony Albanese mengenakan pajak atas ekspor batu bara termal dan membatalkan proyek-proyek bahan bakar fosil yang baru.
 
Australia telah lama dianggap sebagai negara yang lamban dalam hal iklim, namun Albanese berjanji untuk "bergabung dengan upaya global" untuk mengurangi emisi saat ia mulai menjabat pada tahun 2022.
 
Sejak saat itu, pemerintahannya telah menetapkan target pengurangan emisi sebesar 43 persen pada tahun 2030, meningkat dari komitmen negara sebelumnya sebesar 26-28 persen. Selisih tersebut setara dengan menghilangkan emisi dari seluruh sektor transportasi atau pertanian Australia.
 
Namun, Albanese juga menolak untuk melarang proyek bahan bakar fosil baru sepenuhnya - dan telah mengesahkan empat tambang batu bara baru sejak Mei lalu, dengan 25 proyek lainnya yang sedang menunggu persetujuan, menurut Australia Institute.
 
Anjali Beams, seorang siswa sekolah berusia 17 tahun dari Adelaide yang merupakan salah satu pengunjuk rasa terakhir yang meninggalkan jalur pelayaran Newcastle pada hari Minggu, mengatakan bahwa ia mengambil risiko ditangkap karena "para pengambil keputusan di Australia secara konsisten mengabaikan suara kaum muda".
 
"Saya tidak akan membiarkan masa depan saya dijual oleh industri bahan bakar fosil demi keuntungan mereka," pungkas Beams. (Kanaya Hairunissa)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan