Dilansir dari ABC News, Rabu, 29 Desember 2021, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada Selasa kemarin bahwa AS mengabaikan kewajiban di bawah perjanjian luar angkasa. Kelalaian semacam itu dinilai Tiongkok membahayakan jiwa astronot.
Baca: Starlink SpaceX Nyaris Senggol Stasiun Ruang Angkasa Tiongkok
Menurut dokumen yang diserahkan Tiongkok ke Badan Antariksa PBB (UNOOSA) awal bulan ini, Stasiun Luar Angkasa Tiongkok (Tiangong) dua kali hampir bertabrakan dengan satelit AS di 2021, yaitu pada 1 Juli dan 21 Oktober.
Juru Bicara Kemenlu Tiongkok, Zhao Lijian, mengatakan bahwa stasiun luar angkasa Negeri Tirai Bambu terpaksa mengambil manuver mengelak untuk menghindari tabrakan.
"AS mengklaim sebagai pendukung kuat konsep perilaku bertanggung jawab di luar angkasa, tetapi mereka mengabaikan kewajibannya sehingga menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan astronot," kata Zhao dalam konferensi pers pada Selasa.
"Ini adalah standar ganda khas (AS)," tambahnya.
Kedua satelit tersebut diketahui berasal dari Starlink Internet Services, sebuah divisi SpaceX.
Sejumlah warga Tiongkok mengecam Elon Musk secara daring usai insiden nyaris tabrakan di luar angkasa, terlepas dari popularitas mobil listrik Tesla-nya di negara itu. Seorang warganet Tiongkok menuliskan di media sosial Weibo bahwa Musk adalah "senjata luar angkasa" baru buatan AS.
Warganet lain mengatakan, Stasiun Luar Angkasa Tiongkok telah menghindari sebuah "sampah luar angkasa" -- merujuk pada satelit Starlink. Terdapat juga beberapa warganet yang mempertanyakan motif di balik insiden nyaris tabrakan tersebut dengan bertanya, "Apakah itu disengaja?" (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
