"Korea Utara dan Tiongkok membela dan memajukan sosialisme, dan kita bersama akan menggagalkan kebijakan bermusuhan yang tidak terselubung, serta ancaman militer AS dan pasukan satelitnya, dengan memperkuat kerja sama dan persatuan strategis," tutur Kim, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 22 Februari 2022.
Kim memuji Olimpiade karena membuat catatan sejarah.
Ia mengatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Tiongkok telah bertahan dalam menghadapi krisis kesehatan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan manuver pasukan musuh.
Korea Utara tidak berpartisipasi dalam Olimpiade, yang berakhir pada 20 Februari kemarin.
Dalam surat sebelumnya dari otoritas olahraga negara itu, Korut menyalahkan 'kekuatan musuh' dan risiko covid-19 sehingga mereka tidak bisa hadir.
Padahal, Pyongyang mendapat sanksi dari Komite Olimpiade. Atlet Korea Utara tidak memenuhi syarat untuk bersaing di bawah bendera nasional mereka, setelah negara itu gagal mengirim tim ke Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun lalu, dengan alasan kekhawatiran covid-19.
Beijing menjadi satu-satunya sekutu utama Korut sejak lama. Keduanya menandatangani perjanjian pada 1961.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
