Setidaknya, 3 awak kapal selam Pasukan Bela Diri Maritim Soryu (MSDF) menderita luka ringan. Gambar dari Penjaga Pantai Jepang menunjukkan kapal tersebut mengalami kerusakan pada struktur mirip sayap di menara komando.
Kecelakaan itu terjadi di lepas pulau utama Shikoku di Jepang selatan. Soryu yang ditugaskan pada 2009, adalah yang pertama di kelasnya bertenaga diesel listrik. Kapal ini berbobot sekitar 3.000 ton dan memiliki awak sekitar 65 orang.
Kementerian Pertahanan mengatakan, peralatan komunikasi di kapal selam itu juga rusak, meski masih bisa dioperasikan.
"Soryu menggores lambung kapal saat muncul ke permukaan. Sangat disayangkan kapal selam MSDF bertabrakan dengan sebuah kapal komersial," kata Menteri Pertahanan Nobuo Kishi, seperti dikutip CNN, Kamis 11 Februari 2021.
Kapal komersial -,kapal kargo Ocean Artemis yang terdaftar di Hong Kong,- melaporkan tidak ada kerusakan, pejabat Penjaga Pantai menambahkan.
Bradley Martin, seorang analis RAND Corp dan mantan kapten Angkatan Laut AS yang menganalisis gambar kerusakan, mengatakan dampaknya akan membatasi kemampuan kapal selam.
"Saya tidak akan menyebut kerusakan itu 'kecil'. Kapal selam tidak bisa menyelam dan tidak bisa berkomunikasi," kata Martin melalui email ke CNN.
Insiden itu terjadi hampir 20 tahun setelah kapal selam bertenaga nuklir AS secara tidak sengaja menabrak dan menenggelamkan kapal penangkap ikan Jepang. Insiden saat itu menewaskan sembilan orang, termasuk empat siswa sekolah menengah di dekat Honolulu.
USS Greeneville sedang melakukan demonstrasi darurat ke permukaan untuk tamu sipil di atas kapal ketika kapal tersebut berada di bawah kapal Jepang, Ehime Maru, pada 9 Februari 2001. Kapal pelatihan perikanan, yang membawa siswa dan guru dari sekolah menengah perikanan di Uwajima, Jepang , tenggelam dalam beberapa menit. Penyelamat menyelamatkan 26 orang.
Angkatan Laut AS membayar total USD16,5 juta atau sekitar Rp230 miliar sebagai kompensasi kepada para korban dan keluarga mereka yang terbunuh. Komandan kapal selam, Scott Waddle, dinyatakan bersalah karena melalaikan tugas dan lalai membahayakan kapal oleh penyelidikan pengadilan militer dan dipaksa untuk pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
