Pasalnya, pandemi covid-19 terus melonjak di tengah perhelatan Olimpiade, di mana Tokyo menjadi tuan rumahnya. Hal ini pula yang memicu keraguan atas penanganan pandemi oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga.
Dilansir dari Metro, Kamis, 5 Agustus 2021, Tokyo melaporkan rekor 4.166 kasus, sedangkan kasus baru secara nasional mencapai 14 ribu.
"Infeksi baru meningkat dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura.
"Situasi di lapangan sangat parah," imbuhnya. Ia mencatat, kasus serius berlipat ganda dalam dua pekan terakhir.
Sebanyak enam prefektur termasuk kota tuan rumah Olimpiade Tokyo sudah dalam keadaan darurat penuh hingga 31 Agustus. Sedangkan lima prefektur lainnya berada di bawah arahan 'semi-darurat' yang kurang ketat.
Meskipun kasus terus bertambah, pemerintah mengatakan Olimpiade bukan faktor penyebab lonjakan. Sementara itu, penyelenggara Olimpiade melaporkan ada 31 kasus covid-19 baru terkait perhelatan olahraga tersebut, sehingga total kasus covid-19 Olimpiade sejak 1 Juli menjadi 353.
Perluasan keadaan darurat terjadi usai adanya reaksi keras terhadap rencana Suga membatasi rawat inap pasien virus korona hanya untuk mereka yang menderita sakit parah dan berisiko. Sementara yang lain disuruh isolasi mandiri di rumah.
Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi krisis tempat tidur rumah sakit. Namun, para kritikus mengatakan, kebijakan hanya akan menyebabkan peningkatan kematian karena kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
