"Negara-negara di dunia diperlengkapi untuk benar-benar menghadapi tantangan demokrasi yang mendukung mereka. Dan cara terbaik melakukannya adalah dengan memiliki media yang etis dan profesional," katanya dalam buka puasa bersama dengan para jurnalis di Jakarta, Kamis, 13 April 2023.
"Jurnalis adalah salah satu dari dua pekerjaan di dunia selain pejuang hak asasi," imbuhnya.
Julliard menuturkan, media adalah bagian penting dari demokrasi dan merupakan kekuatan terbesar keempat dalam sebuah negara. Ia menambahkan, media harus memiliki etika dalam memberitakan fakta yang dilakukan secara bertanggung jawab.
"Anda harus menyadari betapa banyak media berkontribusi untuk menyadarkan masyarakat, apapun haknya, terutama memasuki pesta demokrasi," serunya.
"Faktanya, tanpa media, kita tidak akan tahu apa yang sedang terjadi, siapa dibelakang, dan apakah pemerintah melakukannya dengan baik?" imbuh Julliard.
Julliard menuturkan, PBB di Indonesia berfungsi seperti jurnalis. Mereka juga memantau hal-hal yang 'kurang' dari Indonesia. "Kami melakukan kebijakan dukungan, memberikan bantuan teknis bagi Indonesia," sambungnya.
Disinformasi jadi tantangan
Saat ini, kata Julliard, tantangan yang saat ini dihadapi jurnalis adalah intimidasi dan ujaran kebencian, serta disinformasi. Dan hal tersebut tak hanya menjadi tantangan jurnalis tapi juga dunia."Adanya perubahan pandangan terhadap media menjadikan banyak laporan mengenai pelecehan online, dan jurnalis menjadi korbannya," kata dia.
"Dan ini lah bahayanya ujaran kebencian dan disinformasi. Ini adalah pertarungan yang harus kalian lawan sebagai jurnalis, dan PBB akan bersama Anda dalam hal itu," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
