"Indonesia berpartisipasi dalam mendukung rekonstruksi di Bosnia dan Herzegovina," kata Bisera di Jakarta.
"Saya harus mengatakan, salah satu masjid terindah, kami sebut Masjid Indonesia yang ada di Sarajevo, ibu kota kami," sambung dia.
Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan Indonesia kepada negaranya selama 30 tahun menjalin hubungan bilateral. Bisera berharap kunjungannya ke Indonesia dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan dan melihat peluang kerja sama kedua negara.
Menlu Retno dalam kesempatan ini mencatat ada kemungkinan bagi bisnis Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur KPS Bosnia dan Herzegovina.
Ia juga mengajak pebisnis Bosnia Herzegovina untuk berinvestasi di Indonesia. "Saya sampaikan, iklim investasi Indonesia semakin kondusif," ucapnya.
Bisera membenarkan, mereka memberikan perhatian khusus kepada investasi hubungan ekonomi dalam memperkuat perdagangan. Ia melihat ada peningkatan hubungan perdagangan, khususnya di sektor bahan baku.
"Saya sampaikan kepada saudara saya, Menlu Retno, mengenai keuntungan dari pasar Bosnia dan Herzegovina yang terletak di perbatasan dengan Uni Eropa," katanya.
Meskipun negara kecil, tutur Bisera, namun Bosnia Herzegovina memiliki jalur logam, makanan, militer dan industri kimia. Menurutnya, kedua negara dapat bekerja sama di bidang tersebut dan banyak sektor lainnya.
Dalam kunjungan ini, kedua menlu menandatangani nota konsultasi politik. Diharapkan nota konsultasi ini dapat menjadi langkah kecil ke depan untuk mengintensifkan kerja sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
