“Kami berterima kasih dan mengapresiasi tidak hanya pemerintah tapi juga masyarakat Indonesia terhadap perjuangan Palestina, yang kontribusinya sangat kuat dan konstan,” kata Wakil Tetap Senegal untuk PBB yang juga adalah Ketua Komite Palestina, Cheikh Niang di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.
Ia mengatakan, pesan yang disampaikan Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakatnya sangat kuat dan berguna bagi dunia internasional. Menurutnya, Indonesia sangat bisa membuka mata internasional akan apa yang terjadi di Gaza, Palestina.
"Kami juga mengandalkan pemerintah baru untuk mempertahankan tradisi dukungan terhadap tujuan-tujuan politik," lanjut Duta Besar Cheikh Niang.
Ia berharap dukungan Indonesia tersebut juga diberikan atas upaya-upaya yang harus dilakukan untuk pembentukan kebijakan.
Dubes Riyad Mansour, dalam kesempatan tersebut mengatakan, komite ini telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan siang ini, akan bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Besok kami akan bertemu dengan Presiden terpilih (Prabowo Subianto)," kata Riyad.
Komite Palestina terbentuk melalui Resolusi 3376. Majelis Umum PBB membentuk Komite Penerapan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP), dan memintanya untuk merekomendasikan sebuah program implementasi yang memungkinkan rakyat Palestina untuk menggunakan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut.
Majelis tersebut membentuk Divisi Hak-Hak Palestina sebagai sekretariatnya dan, selama bertahun-tahun, secara bertahap memperluas mandat Komite tersebut.
Anggota Biro Komite Palestina yang hadir saat ini merupakan perwakilan dari regional Asia Pasifik, Amerika Latin dan Afrika. Regional Asia Pasifik diwakili oleh Indonesia dan Malaysia, wilayah Amerika Latin oleh Nikaragua dan Kuba, serta Afrika oleh Namibia dan Senegal.
Baca juga: Rangkaian Kunjungan Menlu ke Eropa, Agenda Cari Dukungan Untuk Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
