Jika sesuai rencana, aktivitas kerja sama angkatan laut dan udara keempat negara akan dilakukan di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina pada 7 April besok.
Melansir dari Malay Mail, kegiatan tersebut akan memperkuat interoperabilitas doktrin, taktik, teknik serta prosedur angkatan bersenjata antar keempat negara, sebut pihak kementerian.
Keempat negara menegaskan kembali posisi mereka bahwa Putusan Pengadilan Arbitrase Laut China Selatan di tahun 2016 bersifat final dan mengikat secara hukum. Pernyataan itu merujuk pada putusan pengadilan bahwa klaim Tiongkok terhadap hampir seluruh perairan Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum.
Kegiatan maritim keempat negara akan dilakukan beberapa hari sebelum pertemuan puncak trilateral antara para pemimpin AS, Jepang, dan Filipina di Washington yang akan mencakup diskusi mengenai insiden baru-baru ini di Laut China Selatan.
Filipina dan Tiongkok beberapa kali terlibat perselisihan maritim pada Maret lalu, yang mencakup penggunaan meriam air dan perdebatan sengit. Ketegangan antar keduanya telah memicu kekhawatiran mengenai peningkatan konflik di laut lepas.
Kedutaan Besar Tiongkok di Manila belum menanggapi permintaan komentar terkait rencana latihan keempat negara.
Baca juga: Tiongkok Kecam Provokasi Filipina yang Picu Ketegangan di Laut China Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
