"Saya menghargai kepercayaan Portugal terhadap minyak sawit dari Indonesia," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama di Jakarta, Senin, 24 Juli 2023.
Retno mengatakan, impor minyak sawit Indonesia oleh Portugal meningkat sebesar 77 persen dari tahun 2019 hingga 2022.
"Kenaikan tersebut dipicu oleh insentif impor turunan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel," imbuhnya.
Retno mengatakan, ia juga menegaskan kembali keprihatinan Indonesia pada jumlah kebijakan diskriminatif yang diambil oleh Uni Eropa. "Termasuk Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR)," lanjut Retno.
Uni Eropa resmi memberlakukan EUDR per 16 Mei 2023. Regulasi ini bertujuan memastikan produk yang masuk pasar Uni Eropa berasal dari sumber yang legal dan tidak menyebabkan deforestasi.
Ketua Komite Perdagangan Internasional Uni Eropa Bernd Lange mengatakan, proposal ini diharapkan dapat diterima Indonesia.
"Karena saya pikir di balik semua ini, ada gagasan bahwa semua pemangku kepentingan harus bersatu untuk mencoba memecahkan lima solusi yang dapat mengatasi masalah global seperti penggundulan hutan atau kemiskinan," ucapnya.
Menurut Lange, Indonesia dalam posisi baik untuk mengikuti prinsip-prinsip panduan PBB mengenai bisnis dan hak asasi manusia.
"Jadi ini adalah rekomendasi saya yang baik untuk pemerintah Indonesia dan saya pikir sudah ada beberapa diskusi mengenai hal ini," sambung Lange.
Baca juga: Mantap! Investasi indonesia-Portugal Meroket hingga 2.000 Persen Sepanjang 2022
Indonesia menolak EUDR
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan penolakan serius kepada Uni Eropa atas tindakan diskriminasi terhadap kelapa sawit melalui EUDR."Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami, seperti kakao, kopi, karet, produk kayu dan minyak sawit," ucap Airlangga di Brussels, Belgia.
Airlangga meminta pengakui dan pemahaman dari berbagai pihak di Uni Eropa atas apa yang dilakukan negara produsen minyak kelapa sawit.
"Pesan kami kepada Uni Eropa sudah sangat jelas, berikan kami pengakuan yang layak kita terima," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News