Foto: dok Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia.
Foto: dok Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia.

Presidensi G20 Indonesia Bisa Tunjukkan Pentingnya Pendidikan Pluralisme

Marcheilla Ariesta • 17 Februari 2022 14:56
Jakarta: Presidensi Indonesia dalam G20 dianggap sebagai peluang luar biasa untuk menunjukkan pentingnya pendidikan pluralisme atau lintas agama. Langkah ini sebagai pendorong dunia keluar dari krisis akibat pandemi covid-19.
 
Wakil Presiden Forum Lintas Agama G20, Dr. Katherine Marshall mengatakan, krisis yang dihadapi masyarakat global saat ini memperlihatkan adanya ketidaksetaraan, lemahnya kualitas pemerintahan, dan konflik antar berbagai kelompok berbeda.
 
"Saat ini Indonesia mempunyai kesempatan sebagai ketua dari Forum G20. Forum lintas agama G20 sendiri bertujuan memupuk suara keragaman lintas agama ke dalam diskusi global," kata Marshall dalam webinar internasional bertema “Pendidikan Agama dan Lintas Agama untuk Masyarakat Majemuk yang Damai” yang diadakan Institut Leimena bersama The Sanneh Institute.

Ia menambahkan, Indonesia sebagai ketua menjadi sesuatu yang sangat bermakna.
 
Dikutip dari keterangan Institut Leimena, Kamis, 17 Februari 2022, Marshall menilai Indonesia bisa memanfaatkan kepemimpinan di G20 untuk memastikan para pemimpin dunia tidak hanya terfokus pada isu-isu yang 'mati'.
 
Sebaliknya, pemimpin dunia bisa melihat pelajaran yang muncul dari kedaruratan covid-19 untuk pendidikan terutama pendidikan keberagaman.
 
"Saya rasa Indonesia memiliki kesempatan khusus untuk menunjukkan lewat contoh keragamannya sendiri," ujarnya.
 
Presidensi G20 Indonesia Bisa Tunjukkan Pentingnya Pendidikan Pluralisme
Diskusi para tokoh pluralisme yang diadakan oleh Institut Leimena bersama The Sanneh Institute. Foto: Institut Leimena.
 

Marshall mengatakan, bagian utama dari krisis pendidikan dunia adalah belajar untuk hidup bersama dalam masyarakat yang semakin beragam etnis dan agama. Forum Lintas Agama G20 adalah sebuah inisiatif penting untuk mendampingi pertemuan G20 agar agama-agama selalu menjadi bagian dari agenda global.
 
"Kita lihat pandemi membawa sisi terbaik manusia, ada tujuan yang sama. Tapi sering juga membawa bagian terjelek dari sisi manusia dimana kita sering menyalahkan satu sama lain dan meminggirkan satu bagian dari masyarakat kita. Di situlah, umat beragama, kelompok beragama membawa kebaikan dalam situasi ini," tambah Marshall.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Sanneh Institute, Dr. John Azumah, mengatakan, Afrika merupakan negara yang sangat plural karena memiliki banyak keragaman agama. Di Afrika, lazim ditemui 3-4 agama dalam suatu keluarga.
 
The Sanneh Institute adalah lembaga berbasis di Ghana, Afrika Barat, berisi komunitas ilmiah yang didedikasikan untuk memperlengkapi dan menyediakan sumber daya bagi pemimpin agama, cendekiawan, lembaga akademik, dan masyarakat Afrika lewat penyelidikan lebih lanjut.
 
Keberadaan The Sanneh Institute terkait erat dengan kondisi di Afrika. Meskipun mayoritas warga benua itu adalah orang beragama, hanya sedikit penganut bahkan pemuka agama yang mengenal agamanya secara dalam.
 
"Kita mendapatkan situasi dimana stereotip, prasangka, justru semakin dipupuk dan ini bisa menjadi situasi sangat matang bagi intoleransi, khususnya ekstrimisme dengan kekerasan seperti kita lihat di Afrika," tuturnya.
 
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti mengatakan Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi yang mengembangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) pluralistis dimana para siswa Kristen di lembaga itu bisa mendapatkan pelajaran agama Kristen.
 
PAI pluralistis bukan sinkretisme (pencampuran ajaran agama), tapi mendorong pengamalan ajaran agama dan menumbuhkan toleransi.
 
"Itulah sebabnya beberapa murid kami menjadi seorang Kristen Muhammadiyah. Pemeluk agama Kristen atau Katolik, tapi pada saat bersamaan menjadi simpatisan dari organisasi Muhammadiyah, bahkan aktif di beberapa gerakan," kata Prof Mu’ti.
 
Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, mengatakan pendidikan agama berperan penting dalam masyarakat majemuk. Pasalnya, pendidikan agama mempengaruhi bagaimana kita melihat dan memperlakukan mereka yang berbeda agama dan kepercayaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan