“Mohib Ullah sedang berbicara dengan para pemimpin pengungsi lainnya di luar kantornya setelah Salat Isya sekitar pukul 20.00. Kemudian setidaknya empat penyerang datang ke tempat itu dan menembaknya hingga tewas,” ujar Juru Bicara Polisi Cox's Bazar, Rafiqul Islam mengatakan kepada AFP, Kamis 30 September 2021
"Empat hingga lima penyerang tak dikenal menembaknya dari jarak dekat. Dia dinyatakan tewas di rumah sakit MSF di kamp itu," katanya.
Dia mengatakan polisi dan Batalyon Polisi Bersenjata, yang bertugas memastikan keamanan bagi 34 kamp Rohingya di negara itu, telah meningkatkan keamanan. Mereka akan mengerahkan ratusan petugas bersenjata lagi.
“Belum ada yang ditangkap. Kami sedang melakukan penggerebekan di daerah itu," kata Islam, seraya menambahkan Ullah tidak pernah menyebutkan kepada polisi tentang ancaman dari kelompok mana pun.
Mohammad Nowkhim, juru bicara Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi Manusia (ARPSH) mengatakan Ullah sedang berbicara dengan para pemimpin Rohingya lainnya di luar kantor ARPSH di Kutupalong. Kemudian seorang penyerang tak dikenal menembaknya setidaknya tiga kali.
"Dia berlumuran darah. Dia dibawa ke rumah sakit MSF terdekat, namun kemudian dinyatakan meinggal,” imbuh Nowkhim dari tempat persembunyian, menambahkan bahwa banyak pemimpin Rohingya bersembunyi setelah pembunuhan Ullah.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, tetapi seorang pemimpin Rohingya mengatakan kepada AFP bahwa Ullah dibunuh oleh kelompok ekstremis Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Kelompok merupakan yang berada di balik beberapa serangan terhadap pos keamanan Myanmar dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini adalah ulah ARSA," pungkas Nowkhim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id