Pasukan Ukraina yang dihadapkan pada serangan Rusia. Foto: AFP
Pasukan Ukraina yang dihadapkan pada serangan Rusia. Foto: AFP

Indonesia Desak DK PBB Bertindak Cepat Cegah Memburuknya Perang Rusia-Ukraina

Fajar Nugraha • 25 Februari 2022 00:35
Jakarta: Pemerintah Indonesia menilai serangan Rusia ke Ukraina tidak dapat diterima. Pemerintah pun mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera bertindak.
 
Hal ini disampaikan dalam pernyataan Pemerintah Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri RI. Dalam pernyataannya, Indonesia mengutamakan penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.
 
Baca: Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Presiden Jokowi: Perang Menyengsarakan Umat Manusia.

“Oleh karenanya, Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia,” ujar pernyataan Kemenlu RI, yang dikutip Medcom.id, pada Jumat 25 Februari 2022.
 
Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak  agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.
 
“Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi,” imbuh pernyataan itu.
 
“Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah,” sebut pernyataan itu.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Jokowi meminta pertikaian itu segera dihentikan untuk kemaslahatan bersama.
 
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," tegas Jokowi dilansir dari akun Twitter resmi @jokowi, Kamis, 24 Februari 2022.
 
Perang pecah setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan dimulainya operasi militer khusus di Ukraina pada hari ini.
 
Putin mengatakan operasi itu akan bertujuan untuk 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina. Hal ini mengacu pada pernyataan Kremlin bahwa militer Ukraina mengancam Rusia dan dijalankan oleh neo-Nazi.
 
Serangan Rusia telah menjatuhkan korban jiwa. Ukraina melaporkan 40 pasukannya tewas akibat serangan Rusia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan