Menlu Retno menyampaikan tiga langkah kerja sama dalam kerangka UNESCAP. Foto: Kemenlu RI
Menlu Retno menyampaikan tiga langkah kerja sama dalam kerangka UNESCAP. Foto: Kemenlu RI

Menlu Retno Paparkan Tiga Langkah Dorong Inovasi Digital Capai Target SDG

Fajar Nugraha • 22 April 2024 18:39
Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan adanya paradoks yang terjadi di Kawasan. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat adanya keterlambatan Kawasan Asia Pasifik untuk capai SDG sampai 32 tahun hingga 2062 akibat Pandemi Covid-19 dan konflik di berbagai belahan dunia.
 
Untuk itu, Indonesia mengedepankan pentingnya inovasi digital untuk mengatasi paradoks ini, yang akan diwujudkan melalui pengembangan digital dalam aspek pemerintahan, ekonomi dan masyarakat.
 
Sejalan dengan hal ini, untuk Kawasan Asia Pasifik, dalam pernyataan nasional Indonesia, Menlu Retno menyampaikan tiga langkah kerja sama dalam kerangka UN-Economic and Social Commission for Asia Pacific (UNESCAP). Tiga langkah ini khususnya untuk mendorong inovasi digital secara inklusif di kawasan dalam mencapai target-target SDG yang antara lain: 

Pertama, pengembangan roadmap digital terintegrasi.
 
Landskap digital di Kawasan Asia Pasifik saat ini sangat terpecah. Perbedaan kesiapan nasional dan regional serta kapasitas regulasi menciptakan halangan dalam mencapai inovasi digital regional.
 
Untuk itu, Asia Pasifik perlu mengembangkan roadmap pengembangan digital, untuk fasilitasi pertukaran teknologi dan kebijakan, menjaring potensi negara-negara, serta mengharmonisasikan inisiatif yang ada di Kawasan saat ini seperti di ASEAN dan APEC.
 
Kedua, mempromosikan inklusivitas digital untuk jembatani digital divide. Menlu Retno menggarisbawahi adanya gender gap penggunaan internet di Kawasan.
 
“Pengguna internet perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pengguna internet laki-laki. Gap-nya mencapai 264 juta jiwa, atau sekitar 6 persen,” ujar Menlu Retno dalam pernyataannya yang dikutip Kemlu.go.id, Senin 22 April 2024.
 
“Selain itu, kualitas internet juga tidak merata, dan ada juga gap akses internet antara wilayah pedesaan dan terpencil dengan wilayah perkotaan,” ucap Menlu Retno.
 
“Untuk itu, kita perlu melakukan berbagai inovasi digital yang inklusif, termasuk dengan berinvestasi di berbagai fin-tech dan start-up yang dipimpin oleh perempuan, mendorong peningkatan infrastruktur digital, dan memperluas akses untuk pelatihan digital literacy,” jelas Menlu Retno.
 
Ketiga, memastikan penggunaan transformative technologies untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan.
 
Menlu Retno sampaikan bahwa emerging technologies seperti artificial intelligence (AI) telah memberi warna baru pada hubungan antara teknologi dan geopolitik. Pengunaannya dapat menjadi force for good atau sebaliknya menjadi niat jahat yang dapat memperdalam rivalitas global.
 
Oleh karena itu, Menlu menekankan pentingnya regional governance untuk cegah penggunaan yang salah, dan memastikan kontribusi teknologi untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dapat, pada akhirnya, meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan