"Ia pasti akan pergi (ke pertemuan di Jakarta)," kata Zaw kepada Nikkei Asia, Rabu, 21 April 2021.
Kehadiran pemimpin militer Myanmar dalam pertemuan ASEAN nanti adalah atas undangan Ketua ASEAN 2021, Brunei Darussalam. Meski demikian, kehadirannya dalam pertemuan tersebut bukan berarti blok di Asia Tenggara itu melegitimasi pemerintahannya atas Myanmar.
Min Aung Hlaing diundang karena merupakan pihak yang 'berkuasa'. Kehadirannya diharapkan dapat membawa solusi positif bagi kedamaian dan proses demokrasi yang adil di Myanmar.
Diharapkan KTT ASEAN nanti bisa menjadi permulaan yang baik untuk masa depan Myanmar. Hal ini dikarenakan banyak yang menilai ASEAN merupakan jembatan untuk membantu memberikan solusi bagi masalah militer dan sipil di Myanmar.
Kehadiran Min Aung Hlaing juga dinilai sebagai adanya kebutuhan dari pihak Tatmadaw untuk mencari solusi. Dalam wawancara dengan Medcom.id, pengamat internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah menuturkan hasil dari kudeta kali ini bukan merupakan ekspektasi militer Myanmar.
"Mereka mungkin berpikir akan mudah mengelola kudeta militer, tapi nyatanya tidak mudah," ucap Rezasyah.
Ia mengatakan KTT ASEAN ini juga sudah menjadi tanggapan keras dari blok tersebut atas situasi di Myanmar. Menurut Rezasyah, sudah saatnya militer Myanmar berkata jujur kepada ASEAN.
Namun, kata Rezasyah, mereka juga harus siap menerima kritik dan tanggapan dari negara-negara ASEAN tersebut.
Baca juga: Pengamat: Militer Myanmar Sadar ASEAN Tempat Terhormat Bagi Negaranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
