Daftar ini mengukur kinerja negara berdasarkan rata-rata infeksi dan kematian akibat Covid-19, kebebasan pergerakan warga, pembatasan sosial dan ekonomi, serta laju vaksinasi.
Satu indikator tambahan dimasukkan dalam daftar, yakni "kemajuan pembukaan kembali." Indikator ini mengukur keterbukaan perekonomian suatu negara terhadap komunitas global, yang salah satu elemen pendukungnya adalah operasional pesawat komersil.
Lewat kriteria terbaru ini, AS berhasil naik dari peringkat 13 dunia pada Mei lalu ke posisi puncak menggeser Selandia Baru bulan ini.
"Tambahan indikator memicu perubahan drastis terhadap peringkat negara-negara," tulis Bloomberg, seperti dilansir oleh laman newshub.co.nz pada Selasa, 29 Juni 2021.
"AS sekarang adalah nomor satu, dengan laju cepat vaksinasi yang didominasi vaksin tipe mRNA. Padahal AS pernah menjadi negara terparah terdampak Covid-19," lanjutnya.
Menurut Bloomberg, Selandia Baru turun ke peringkat kedua karena pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern tidak terlalu menggenjot laju vaksinasi Covid-19.
Lantas, ada di posisi berapa Indonesia dalam daftar Peringkat Ketahanan Covid-19 versi Bloomberg? Dari total 53 negara yang masuk dalam daftar ini, Indonesia berada di urutan ke-49, satu tingkat di atas India -- negara yang pertama kali mengidentifikasi varian Delta.
Tiga negara terbawah setelah India adalah Malaysia, Filipina, dan Argentina.
Dalam tabel peringkat ini, skor Ketahanan Covid-19 Indonesia adalah 48,2. Sementara AS meraih skor 76 di peringkat teratas, sedangkan Selandia Baru serta Swiss berada di tiga besar dengan angka 73,7 dan 72,9.
Sementara di kolom jumlah warga yang telah divaksinasi, Indonesia tercatat sudah memvaksinasi 7,4 persen warga hingga Minggu, 27 Juni 2021. Untuk kapasitas penerbangan komersil, skor Indonesia -35,5 persen.
Baca: Satgas Prediksi Kasus Covid-19 Melandai Pertengahan Juli 2021
Bila dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, angka vaksinasi warga mencapai 10,8 persen, sementara kapasitas penerbangannya -90,7 persen.
Data dalam peringkat Bloomberg ini sangat dinamis dan sangat mungkin berubah drastis sewaktu-waktu, terlebih di tengah kekhawatiran global terhadap ancaman varian Delta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
