Suu Kyi menghadapi persidangan dalam lebih dari selusin kasus dan sejauh ini telah dijatuhi hukuman enam tahun penjara gabungan oleh pengadilan di ibu kota Naypyitaw. Pengadilannya menjadi sebuah proses hukum yang dicemooh oleh masyarakat internasional sebagai tindakan palsu.
Dia telah membantah tuduhan penipuan militer dalam jajak pendapat 2020 yang disapu oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu dituduh mempengaruhi komisi pemilihan selama pemungutan suara.
“Mantan Presiden Win Myint dan mantan anggota kabinet, Min Thu menghadapi dakwaan yang sama,” kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifitas masalah tersebut, seperti dikutip RNZ, Senin 31 Januari 2022.
Ketiganya telah didakwa di bawah bagian 130-A dari KUHP dan menghadapi tiga tahun penjara dan denda jika terbukti bersalah. Ini menambah banyak kasus terhadap Suu Kyi yang membawa hukuman penjara maksimum gabungan lebih dari satu abad.
Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar. Pemerintah militer sebelumnya mengatakan Suu Kyi akan menjalani proses hukum oleh pengadilan independen.
Militer mengatakan, pihaknya mengambil alih atas tuduhan kecurangan oleh NLD, yang memenangkan pemilu 2020 dengan telak, diabaikan oleh komisi pemilu. Namun NLD mengatakan, menang secara adil.
Suu Kyi ditangkap beberapa jam sebelum kudeta 1 Februari tahun lalu dan para pengkritik junta mengatakan tuduhan terhadapnya dirancang untuk memastikan dia tidak akan pernah bisa kembali ke politik.
Persidangan berlangsung di balik pintu tertutup dan pengacara pembela yang saat ini menjadi subjek perintah pembungkaman oleh junta Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
