Kursi yang diperuntukkan untuk Myanmar tidak terisi siapa pun dalam ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta, Senin, 4 September 2023. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Kursi yang diperuntukkan untuk Myanmar tidak terisi siapa pun dalam ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta, Senin, 4 September 2023. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Kursi Kosong, Apakah Keketuaan Indonesia Tak Berhasil Atasi Krisis Myanmar?

Marcheilla Ariesta • 04 September 2023 22:43
Jakarta: Kursi Myanmar masih kosong dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) terakhir di bawah keketuaan Indonesia tahun ini. Meski tidak ada delegasi yang hadir dalam pertemuan ini, ASEAN tetap mengundang perwakilan Myanmar non-politis. 
 
Krisis Myanmar dibahas dalam pertemuan AMM kali ini. 
 
Dalam pembukaannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa ASEAN masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Salah satunya adalah situasi di Myanmar, yang belum juga kunjung membaik sejak terjadinya kudeta di tahun 2021.  Menlu Retno menekankan bahwa ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh. 
 
"ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika kita bisa memastikan solusi damai dan langgeng di Myanmar," ucapnya di Jakarta, Senin, 4 September 2023. 
 
"Sebagaimana diamanatkan oleh para pemimpin, kami akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap penerapan 5 Poin Konsensus (5PC) dan menyiapkan rekomendasi untuk pertimbangan para pemimpin kami," ucap Menlu Retno. 
 
Kepada awak media, Menlu Retno menuturkan, AMM secara khusus membahas mandat di KTT ASEAN ke-40 dan 41 (di Kamboja) dan menekankan untuk perlunya mereview implementasi 5 PC pada KTT ke-43. 
 
"Dan pertemuan ini kita membuat rekomendasi pada para leaders (pemimpin) terkait keputusan terkait masalah Myanmar," lanjutnya. 
 
Retno menambahkan, dalam pertemuan tersebut para negara anggota mengapresiasi upaya intensif indonesia selama sembilan bulan terakhir untuk mendorong implementasi 5 PC. 
 
"Sebagaimana kita pernah sampaikan bahwa selama sembilam bulan, Indonesia telah melakukan pendekatam yang sangat luwes dan intensif. Lebih dari 145 pendekatan dilakukan indonesia selama sembilan bulan ini," terang Retno. 
 
Menurutnya, jumlah pendekatan yang dilakukan merupakan yang terluas dan terintensif yang pernah dilakukan oleh ASEAN. 
 
"Dan pandangan-pandangan tadi mengkonfirmasikan bahwa 5 PCntetap menjadi rujukan utama untuk penanganan isu Myanmar dan kita merasa perlu adanya sustainability penanganan isu ini," pungkasnya.
 
Baca juga:  AMM 2023: Situasi di Myanmar Masih Jadi PR ASEAN

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan