"Perjuangan kita untuk Palestina merdeka dan menjadi anggota penuh PBB sudah sejak dulu dan masih akan terus kita lakukan sampai itu terwujud," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal, Rabu, 17 Januari 2024.
Iqbal menuturkan, sejak dulu yang dimaksud adalah ketika sebelum perang Gaza hingga setelah perang Gaza.
"Semua forum, jalur dan cara yang memungkinkan kita gunakan untuk memperjuangan itu. Indonesia salah satu negara yang terdepat dan konsisten dengan perjuangan itu," tegasnya.
Bendera Palestina Dikibarkan di PBB
Indonesia menjadi salah satu negara yang dengan bangga ikut membantu Palestina mengibarkan benderanya di PBB pada 2015 lalu. Pengibaran ini merupakan buah disepakatinya resolusi pengibaran bendera Palestina. Resolusi itu berhasil diloloskan pada 10 september 2015, melalui forum Sidang Umum PBB.
Berdasarkan pemungutan suara kala itu, 119 negara mendukung resolusi pengibaran bendera Palestina. Sementara 45 lainnya memutuskan abstain.
Sementara delapan negara menolak resolusi ini termasuk Amerika Serikat dan Israel. Selain kedua negara itu, mereka yang menolak adalah Kanada, Marshall Island, Republik Federasi Mikronesia, Palau, Tuvalu dan Uganda.
Malaysia Kirim Kartu Pos Khusus ke PBB
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengirimkan kartu pos khusus ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kartu pos itu menuntut kekerasan dan kekejaman rezim Zionis terhadap rakyat Palestina segera dihentikan.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, kartu pos khusus tersebut ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Kartu pos khusus ini untuk mengungkapkan keinginan masyarakat Malaysia dengan mendesak PBB menerima Palestina sebagai negara anggota dan menuntut agar kekerasan dan kekejaman rezim Zionis terhadap rakyat Palestina segera dihentikan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Bendera Palestina Berkibar Megah di Markas PBB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
