"Pelaku dihukum karena menyebarkan penyakit menular berbahaya kepada orang lain setelah ia melakukan perjalanan ke provinsi asalnya Ca Mau dari wilayah hotspot virus korona, Kota Ho Chi Minh, Juli lalu," kata Pengadilan Rakyat Daerah Ca Mau, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 7 September 2021.
Le Van Tri memilih keluar dari rumah walau telah diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri selama 21 hari. Ia diketahui telah terinfeksi Covid-19 pada 7 Juli lalu.
"Pelanggaran Le Van Tri terhadap aturan karantina kesehatan di rumah menyebabkan banyak orang terinfeksi Covid-19, dan salah satunya meninggal pada 7 Agustus 2021," imbuh pengadilan.
Media pemerintah Vietnam menyebutkan adanya delapan orang telah terinfeksi Covid-19 dari Tri.
Tahun ini, Vietnam menghadapi wabah Covid-19 yang lebih parah dibanding tahun lalu. Tercatat sejauh ini ada hampir 540 ribu infeksi Covid-19 dengan lebih dari 13 ribu kematian di Vietnam.
Sebagian besar infeksi dan kematian akibat Covid-19 berasal dari lonjakan penyebaran sejak akhir April. Dalam upaya meredam penyebaran Covid-19 ini, kota Hanoi dan Ho Chi Minh memberlakukan penguncian (lockdown) ketat sejak beberapa bulan terakhir.
Kasus Le Van Tri bukan yang pertama terkait pelanggaran aturan Covid-19. Juli lalu, seorang pria berusia 32 tahun di Hai Duong dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena melanggar aturan karantina.
Satu pramugari asal maskapai Vietnam Airlines juga dijatuhi hukuman penjara dua tahun pada Maret lalu atas tuduhan yang sama.
Baca: Kekurangan, Vietnam Desak WHO untuk Kirim Lebih Banyak Vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
