Kuala Lumpur: Malaysia dan Indonesia serta tiga negara asia tenggara lainnya mengajukan nominasi kebaya agar diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Dalam siaran pers, Kementerian Pelancongan, Seni, dan Kebudayaan (MOTAC) Malaysia mengungkapkan bahwa Malaysia bersama Brunei, Indonesia, Singapura, dan Thailand secara bersama-sama mengajukan nominasi multinasional ke UNESCO. Pengajuan ini untuk memasukkan kebaya dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Manusia untuk tahun 2023.
MOTAC menjelaskan bahwa kebaya memenuhi definisi elemen warisan budaya takbenda karena pakaian tersebut memerlukan keterampilan kerajinan tradisional seperti teknik sulam dan jahit dalam pembuatannya.
“Kebaya juga terkait dengan bentuk warisan budaya lainnya, seperti perayaan dan pernikahan,” menurut MOTAC, seperti dikutip World of Buzz, Kamis 6 April 2023.
Terdapat komunitas pembuat dan pemakai kebaya yang aktif dalam berbagi dan menularkan pengetahuan serta nilai sosial-budaya kebaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
MOTAC mengapresiasi kemampuan kebaya dalam mempromosikan warisan budaya bersama yang ditemukan di Asia Tenggara. Kehadiran kebaya dianggap merepresentasikan sejarah yang ‘kaya’ serta mempromosikan pemahaman lintas budaya.
Oleh karena itu, semua negara peserta terlibat dalam serangkaian pertemuan kerja sejak awal tahun 2022.
Hasil dari nominasi ini akan diputuskan saat Sidang ke-19 Komite Antar-Pemerintah untuk Pengamanan Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2024. Jika kebaya diakui dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Manusia UNESCO untuk tahun 2023, maka itu akan menjadi momen yang membanggakan bagi semua 5 negara yang terlibat. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Dalam siaran pers, Kementerian Pelancongan, Seni, dan Kebudayaan (MOTAC) Malaysia mengungkapkan bahwa Malaysia bersama Brunei, Indonesia, Singapura, dan Thailand secara bersama-sama mengajukan nominasi multinasional ke UNESCO. Pengajuan ini untuk memasukkan kebaya dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Manusia untuk tahun 2023.
MOTAC menjelaskan bahwa kebaya memenuhi definisi elemen warisan budaya takbenda karena pakaian tersebut memerlukan keterampilan kerajinan tradisional seperti teknik sulam dan jahit dalam pembuatannya.
“Kebaya juga terkait dengan bentuk warisan budaya lainnya, seperti perayaan dan pernikahan,” menurut MOTAC, seperti dikutip World of Buzz, Kamis 6 April 2023.
Terdapat komunitas pembuat dan pemakai kebaya yang aktif dalam berbagi dan menularkan pengetahuan serta nilai sosial-budaya kebaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
MOTAC mengapresiasi kemampuan kebaya dalam mempromosikan warisan budaya bersama yang ditemukan di Asia Tenggara. Kehadiran kebaya dianggap merepresentasikan sejarah yang ‘kaya’ serta mempromosikan pemahaman lintas budaya.
Oleh karena itu, semua negara peserta terlibat dalam serangkaian pertemuan kerja sejak awal tahun 2022.
Hasil dari nominasi ini akan diputuskan saat Sidang ke-19 Komite Antar-Pemerintah untuk Pengamanan Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2024. Jika kebaya diakui dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Manusia UNESCO untuk tahun 2023, maka itu akan menjadi momen yang membanggakan bagi semua 5 negara yang terlibat. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
