Pertemuan Tingkat Tinggi tersebut diselenggarakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, dan dihadiri pejabat tinggi setingkat Menteri dari seluruh negara anggota PBB dan organisasi internasional. Selain Menlu Retno, juga hadir para Menlu dari 35 negara antara lain Jerman, Inggris, Turki, Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab, dan Norwegia.
Dalam pembukaannya, Guterres menyampaikan bahwa kondisi di Afghanistan telah menjadi salah satu krisis kemanusiaan terparah di dunia dalam sejarah. Situasi kemanusiaan ini makin diperparah dengan adanya kekeringan, kerusakan infrastruktur layanan publik mendasar, serta pandemi Covid-19.
Saat ini diperkirakan ada lebih dari 11 juta warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat. Untuk itu, dibutuhkan setidaknya pendanaan sebesar USD606 juta. Sekjen PBB mengimbau dukungan negara-negara, terutama membantu secara finansial untuk memastikan keberlangsungan bantuan bagi masyarakat Afghanistan yang membutuhkan.
Baca: PBB Butuh Rp8,5 Triliun untuk Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan
Indonesia terus mengharapkan adanya Pemerintahan yang inklusif, perlindungan HAM, dan upaya mencegah merebaknya terorisme di Afghanistan. Hal tersebut, sebagaimana digarisbawahi oleh Menlu RI, adalah kondisi yang penting untuk tercapainya Afghanistan yang aman serta dapat memulihkan kembali kepercayaan komunitas internasional.
Terkait situasi kemanusiaan terkini, Menlu Retno tegaskan bahwa komunitas internasional memegang tanggung jawab untuk memastikan tersampaikannya bantuan secara cepat dan lancar.
"Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar USD 3 juta kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya," ucap Menlu Retno dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Selasa, 14 September 2021.
Dari total bantuan tersebut, sebesar USD150 ribu diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat. Sementara sebesar USD2,85 juta ditujukan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama 3 tahun ke depan, khususnya kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pertambangan.
Akhirnya, Menlu Retno menyampaikan komitmen berkelanjutan Indonesia untuk terus dukung perbaikan dan pembangunan kembali Afghanistan. Menurutnya, solidaritas internasional dalam pertemuan tersebut merupakan momentum yang baik untuk mendorong positive leap bagi tercapainya perdamaian berkelanjutan bagi masyarakat Afghanistan.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Indonesia telah secara konsisten memberikan bantuan bagi pembangunan di Afghanistan. Total bantuan yang telah disampaikan oleh Indonesia kepada Afghanistan hingga saat ini mencapai USD10 juta.
Kontribusi tersebut diberikan diantaranya melalui program kerja sama trilateral dan peningkatan kapasitas di bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam di Afghanistan.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News