"Mereka yang lebih rentan terhadap virus korona, dan mereka yang berisiko terinfeksi lebih tinggi, seperti perawat kesehatan profesional yang berperan di garus depan, mungkin mendapatkan prioritas untuk vaksinasi," kata Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak, dilansir dari The Star, Rabu, 21 Oktober 2020.
Rincian prioritas akan dikerjakan oleh panel ahli. Mereka juga yang akan mempelajari berbagai opsi vaksin.
"Kami telah membentuk panel ahli yang terdiri dari dokter dan ilmuwan untuk memberitahu mengenai kandidat vaksin mana yang paling cocok," seru Mak.
"Banyak dari kandidat (vaksin) akan menyelesaikan studi fase ketiga pada akhir tahun ini. Jadi kemungkinan besar kami akan membuat lebih banyak rencana untuk memvaksinasi populasi kami mulai tahun depan dan seterusnya," imbuh dia.
Singapura saat ini tengah berupaya mendapatkan beberapa vaksin berbeda. Mereka juga sedang melacak studi vaksin dengan sangat hati-hati.
Menteri Kesehatan Gan Kim Yong mengatakan dengan melibatkan banyak pemasok, Singapura akan dapat mendiversifikasi risikonya jika kandidat vaksin tidak berhasil. Negara ini juga menjajaki produsen dan kandidat vaksin baru, serta terus membuka opsinya.
Faktor-faktor seperti harga dan kuantitas vaksin dan kemungkinan efek samping juga harus dipertimbangkan.
"Beberapa dampak buruk bisa terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama, jadi kita harus memperhatikan potensi risikonya. Ini adalah keseimbangan antara manfaat dan risikonya," pungkas Gan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
