Ia menuturkan, ada tiga prioritas utama Indonesia dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2024-2026.
"Pertama, meningkatkan kapasitas negara-negara dalam mempromosikan dan melindungi HAM, utamanya melalui peningkatan kerja sama teknis dan pembangunan kapasitas," ucap Menlu Retno dalam jumpa pers virtual, Rabu, 11 Oktober 2023.
Indonesia, lanjut dia, akan terus konsisten dalam memastikan tidak ada yang tertinggal untuk pemajuan dan perlindungan HAM. Utamanya, para negara-negara berkembang.
Selain itu, Indonesia juga akan mendorong penguatan implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM). Berbagai isunya antara lain kesetaraan gender, perlindungan hak anak dan perempuan, serta hak atas kesehatan dan pembangunan.
"Kedua, mendorong dialog yang intensif antarnegara dengan kelompok-kelompok kawasan," ucap Menlu Retno.
Inklusivitas dan Kesetaraan
Nantinya, Indonesia akan melakukan sinkronisasi mekanisme pemajuan HAM di kawasan, salah satunya dengan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR)."Ketiga, mendorong implementasi nilai-nilai Universal Declaration of Human Rights," tutur Retno. Indonesia akan terus mendorong penguatan multilateralisme dengan menjunjung solidaritas, inklusivitas dan kesetaraan.
Pemerintah Indonesia memperoleh 186 suara dari keseluruhan 192 suara. Dari wilayah Asia Pasifik, kata Retno, Indonesia 186 suara, Kuwait 183, Jepang 175 dan Tiongkok 154.
"Angka perolehan suara ini, juga merupakan suara tertinggi yang pernah diperoleh Indonesia sepanjang sejarah pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB," tutur Menlu Retno.
Indonesia sudah enam kali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB. Pertama pada periode 2006-2007, 2007-2010, 2011-2014, 2015-2017, 2020-2022, dan saat ini, 2024-2026.
Baca juga: Selamat! Indonesia Kembali Jadi Anggota Dewan HAM PBB Periode 2024-2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
