Langkahnya ini dinilai sangat tepat karena AS telah lolos dari sebuah kesepakatan yang mungkin bisa menjadi 'salah satu yang terburuk' dalam sejarah.
"Saya memutuskan bahwa kita tidak dapat dan tidak akan mengesahkan ini," kata Trump dalam sebuah pidato, dikutip AFP, Sabtu 14 Oktober 2017.
Ia juga menilai bahwa pengambilan keputusan ini tepat karena kesepakatan ini bertentangan dengan kekuatan dunia lainnya.
"Kami tidak akan terus berjalan di sebuah jalur yang diperkirakan bisa menimbulkan kekerasan, teror dan ancaman nyata dari nuklir Iran," ungkapnya
Trump mengambil langkah untuk tidak mendorong AS dalam kesepakatan ini, yang secara formal dikenal sebagai JCPOA tersebut.
Sementara itu, senator AS asal Partai Demokrat --yang paling menentang kesepakatan nuklir Iran-- buka suara. Ia beranggapan masyarakat internasional harus memperkuat pengawasan dan penegakan perjanjian nuklir.
"Tidak ada kesepakatan apa-apa selain menciptakan ketidakpastian di antara sekutu-sekutu kita dan menguatkan Iran yang sudah mengobarkan perang," ucap dia.
Dengan keputusan Trump tersebut, Kongres AS memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan membatalkan kesepakatan nuklir dengan menjatuhkan sanksi kepada Iran.
"Jika kita tidak bisa mencapai solusi dengan Kongres dan sekutu kita, maka kesepakatan akan dihentikan" ujar Trump lagi.
Kesepakatan nuklir Iran adalah sebuah kesepakatan antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, ditambah Jerman dan Uni Eropa dengan Iran. Kesepakatan ini ditandatangani pada Oktober 2015 dan dilaksanakan pada awal 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
