Badai Matthew mulai bergerak dari Laut Karibia ke Jamaika dan diperkirakan akan mencapai Kuba, Haiti serta Bahama dengan kategori yang cukup ekstrem.
"Pemerintah sudah menetapkan siaga tertinggi," ujar Perdana Menteri Jamaika, Andrew Holness, seperti dikutip BBC, Sabtu (1/10/2016).
PM Holness pun menyerukan pertemuan dengan parlemen untuk membahas kesiapan Jamaika dalam menghadapi badai paling kuat di Atlantik ini.
Diperkirakan, Badai Matthew akan menyerang ibu kota Jamaika pertama kali, yaitu Kingston. Angin kencang pun sudah terasa di daerah wisata Jamaika, termasuk Montego Bay di sebelah utara.
"Kami berharap badai tidak sampai ke Jamaika. Namun kami sudah siaga apabila itu memang terjadi," ujarnya lagi.
Tim darurat dan polisi sudah dikerahkan. Tak hanya itu, tempat penampungan pun sudah disiapkan oleh pemerintah untuk proses evakuasi.
Selain Jamaika, Haiti pun diperkirakan akan dilanda Badai Matthew paling awal karena letaknya yang dekat dengan Jamaika.
Pemerintah Haiti menyatakan akan melindungi aset-aset wisata seperti pulau-pulau yang popular di antara wisatawan.
Jamaika sendiri pernah babak belur karena dilanda badai Gilbert pada 1988 dan badai Sandy pada 2012 lalu. Badai Matthew diperkirakan akan menjadi badai paling kuat yang akan melanda sebagian Amerika Tengah pada pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
